Dedies juga menekankan bahwa hal tersebut harus menyeluruh menjadi tekstur, meliputi audio visual dengan karakter pencitraannya sendiri, yang sesuai dengan pencitraan yang dimiliki puisi, yaitu diksi, majas, rima, metrum, matra, tipografi dan sebagainya, menjadi semacam struktur, sekaligus membentut tekstur estetis puisi.
Baca Juga: Terjun ke Jurang Sedalam 15 Meter, Dua Korban Kecelakaan Motor Dilarikan ke RSUD Sumedang
Struktur estetis inilah yang mendasari bentuk dan gaya penulisan, sekaligus merepresentasikan kebudayaan, ideologi, dan zamannya. Itulah pengertian apresiasi sastra yang ditulis oleh Dediesputra Siregar yang perlu dikemukakan dan harus dijaga, karena merupakan pengertian vital, sekaligus strategis dan intelek untuk menyusun pola kerja kreativitas musikalisasi puisi.*