Di pasaran saat ini, harga buah tersebut mencapai kisaran Rp 25.000-Rp 35.000 per kilogram. Namun untuk panen perdana nantinya Dadan mengaku belum akan menjualnya ke pasaran.
Dadan yang merupakan salah seorang alumni magang Jepang dan jadi Ketua Ikatan Alumni Magang Jepang (Ikamaja) itu terlebih dulu akan mengkampanyekan gerakan buah melon.
Baca Juga: Terkait Galunggung Menggugat, Warga Laporkan Dugaan Pemalsuan Tanda Tangan Izin Tambang ke Polres
Dengan pola itu, masyarakat bisa mengetahui asal tanam buah yang dikonsumsinya serta diharapkan memancing masyarakat untuk gemar mengkonsumsi buah-buahan yang dibudidayakan petani asli Kota Tasikmalaya.
"Insyaaloh saat panen nanti, kita agendakan gebyar petik buah melon. Tentu bayar lah, tetapi harga tingkat petani lah cingcay. Pak Wali kalau mau datang bagus juga tuh, deket ko dekat kediaman Bah Talim," kata Dadan.
Baca Juga: Penyandang Disabilitas yang Dicabuli Ayah Kandungnya: Ternyata, WS Tidak Hamil Tapi Tumor
Melalui gebyar petik buah melon itu juga, ia berharap muncul ketertarikan generasi muda untuk berusaha di bidang usaha pertanian atau muncul rasa memiliki dan peduli terhadap produk asli daerahnya sendiri.
"Kan asik to, bila produk petani disini bisa dibeli dan dibanggakan warganya sendiri. Jadi petani panen tak hanya menyisakan daki, melainkan ada batinya (untung-red)," kata dia. Di luar itu, perputaran uang dipastikan terjadi di kota ini.
Baca Juga: Terkait Galunggung Menggugat, Warga Laporkan Dugaan Pemalsuan Tanda Tangan Izin Tambang ke Polres
Sementara dari dua konsep budidaya yang ia lakukan di Kmpung Ciwaas Tamasari itu, secar umum konsep yang ia terapkan sama baiknya.