Pengalaman Guru Sepuh, H. Otong Soekarso (Bagian 1): Kenangan Bersekolah di SGB 1 Ciamis Tahun 1950-an

- 3 Maret 2023, 21:20 WIB
H. Otong Soekarso, pensiunan guru, difoto di halaman belakang rumahnya di Kampung Jagamulya, Desa Rajadesa, Kecamatan Rajadesa, Kabupaten Ciamis, awal Februari 2023.*
H. Otong Soekarso, pensiunan guru, difoto di halaman belakang rumahnya di Kampung Jagamulya, Desa Rajadesa, Kecamatan Rajadesa, Kabupaten Ciamis, awal Februari 2023.* /kabar-priangan.com/Nazarudin Azhar/

Saat berbincang dengan kabar-priangan.com/ Harian Umum Kabar Priangan di rumahnya di Kampung Jagamulya, Desa Rajadesa, Kecamatan Rajadesa, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat, awal Februari 2023, guru sepuh kelahiran 1935 ini menceritakan pengalamannya berjuang untuk bisa menjadi guru, cita-cita yang telah ada di benaknya semenjak ia masuk ke SR.

Baca Juga: Sayembara Penulisan Cerita Anak Berbahasa Daerah Total Hadiah Rp400 Juta Lebih, Ini Persyaratannya

Mungkin karena ia sendiri memiliki ayah seorang guru, jadi ada semacam keterpanggilan tentang apa yang akan dilakukannya di masa depan kelak yakni menjadi seorang pendidik. Cita-citanya tersebut semakin kuat setelah lulus dari SR dan melanjutkan ke Sekolah Guru B (SGB, juga kerap disebut Sekolah Guru Bantu).

Meski memiliki ayah seorang guru, tak membuat semuanya menjadi mudah. Ia seperti ditempa untuk mampu menyelesaikan setiap tantangan pendidikan dengan kerja kerasnya sendiri. Dan Otong mengalami tidak lulus SR sampai tiga kali. "Iya, bapak memiliki empat ijazah SR. Tiga tidak lulus, ijazah keempat lulus," ujar H. Otong Soekarso, sambil tersenyum.

Sayangnya, ijazahnya tersebut semuanya kini telah hilang. "Bapak juga sempat mencari lembaran ijazah itu dulu, tapi tak ditemukan, mungkin hilang saat beres-beres barang saat mau tinggal di rumah ini," kenangnya.

Dulu, lanjutnya, memang seperti itu. Anak yang tidak lulus SR juga mendapat ijazah. Ijazah tersebut bisa dipakai melamar kerja, tapi tak bisa dipakai melanjutkan sekolah. "Untuk melanjutkan sekolah, ya harus lulus. Jadi bapak dulu sampai mengulang empat kali untuk bisa lulus SR," kata H. Otong.

Baca Juga: Rumah Rusak dan Puluhan Lainnya Terancam Akibat Pergerakan Tanah di Cisompet Garut

"Bapak tidak lulus karena gagal dalam pengetahuan umum dan bahasa Indonesia. Kalau ilmu hitung nilainya selalu bagus," katanya menambahkan.

Oleh ayahnya Otong kemudian dipindahkan ke SR Bebedilan, di Ciamis Kota. SR Bebedilan saat itu termasuk sekolah elite. Lokasi bekas sekolah ini sekarang menjadi taman di samping Lapangan Lokasana. Di SR Bebedilan ini ia semakin giat belajar, tujuannya agar tahun itu bisa lulus dan melanjutkan ke SGB. "Alhamdulillah, tahun 1954, bapak lulus dari SR Bebedilan, dan mengikuti ujian masuk SGB," lanjutnya.

Halaman:

Editor: Arief Farihan Kamil


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x