Pengalaman Guru Sepuh, H. Otong Soekarso (Bagian 1): Kenangan Bersekolah di SGB 1 Ciamis Tahun 1950-an

- 3 Maret 2023, 21:20 WIB
H. Otong Soekarso, pensiunan guru, difoto di halaman belakang rumahnya di Kampung Jagamulya, Desa Rajadesa, Kecamatan Rajadesa, Kabupaten Ciamis, awal Februari 2023.*
H. Otong Soekarso, pensiunan guru, difoto di halaman belakang rumahnya di Kampung Jagamulya, Desa Rajadesa, Kecamatan Rajadesa, Kabupaten Ciamis, awal Februari 2023.* /kabar-priangan.com/Nazarudin Azhar/

Jadi dari uang beasiswa tersebut murid yang mendapat beasiswa masih bisa menyimpan sisanya. Banyak siswa yang mengirimkan sisa uangnya tersebut untuk orangtua di kampung karena
untuk kebutuhan makan sudah ditanggung oleh pihak pengelola asrama. Bahkan masalah mencuci pakaian pun, dilakukan oleh petugas di asrama.

"Bapak dulu kebetulan mendapat asrama di daerah Gayam yakni di Jalan Kenari. Sekitar lima menit jalan kaki dari sekolah. Gedungnya mungkin bekas asrama tentara dulu. Ada empat kamar, dan yang tinggal seasrama dengan bapak dulu ada 12 orang," kata H. Otong.

Kehidupan di asrama penuh dengan kedisiplinan. Setiap jam makan, semua harus ada di meja makan, duduk berjejer di kursi dengan rapi. Makan pagi dan siang semua memakai seragam sekolah, tidak boleh ada yang memakai kaus. Semua murid juga harus bisa mempergunakan sendok dan garpu dengan benar.

Bahkan hal terkecil sekalipun, misalnya menutup gelas air minum, harus dilakukan dengan disiplin. Ibu asrama akan mengontrol setiap sebelum dan setelah makan. Jangan sampai ada makanan tersisa di piring, kalau ada sisa, ibu asrama akan marah.

Baca Juga: Gugatan Partai Prima Dikabulkan, Pemilu 2024 Ditunda. Ini Tanggapan Ketua KPU RI dan Menkopolhukam

"Saat makan jangan ada yang bersuara. Sebelum makan berdoa bersama, dan sehabis makan harus menyikat gigi. Begitu. Lupa menutup gelas saja ibu asrama akan marah. Biasanya dia akan bilang, 'teu hideng-hideng, dasar urang kampung!'. Kami hanya tertawa saja dalam hati, karena kami semuamemang orang kampung," ujar H. Otong, tertawa.

Jika melakukan kesalahan atau melanggar disiplin, para murid akan "dibaeudan" oleh ibu asrama, dan disetrap di depan kelas oleh guru. Masih ingat nama ibu asramanya, Pak? "Masih, namanya Ibu Aminah. Beliau orang yang baik, tapi sangat tegas dalam menerapkan disiplin pada penghuni asrama," jawab H. Otong.

Hidup di asrama saat itu laiknya tentara saja. Semua serba tertib dan tertata. Di depan pintu kamar tersedia keranjang untuk baju kotor. Setiap dua hari baju dicuci. Baju yang telah dicuci dan disetrika rapi sudah ada di lemari. Jadi para murid tak pernah mencuci baju, semua telah dilayani dengan baik oleh pihak pengelola asrama. Sementara untuk urusan makan, juga telah diatur, termasuk urusan menu.

Halaman:

Editor: Arief Farihan Kamil


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x