BPOM Terbitkan EUA Vaksin Sinopharm untuk Booster

2 Februari 2022, 21:18 WIB
Ilustrasi vaksin. BPOM terbitkan EUA Vaksin Sinopharm untuk Booster. Pemerintah kini memiliki 6 vaksin booster Covid-19 yang sudah mengantongi EUA.* /pixabay/

KABAR PRIANGAN – Indonesia telah memulai program vaksinasi dosis ketiga atau booster pada Rabu, 12 Januari 2022 untuk masyarakat umum.

Program vaksinasi booster ini merupakan  satu bentuk upaya lanjutan dari vaksinasi primer atau dosis penuh bagi 1 kali atau 2 kali suntik tergantung jenis vaksinnya.

Badan POM sendiri telah bekerjasama dengan Komite Penilai Vaksin Covid-19, berbagai asosiasi dan ITAGI telah menyasar orang dewasa usia 18 tahun keatas sebagai sasaran selanjutnya.

Baca Juga: Azies Rismaya Kepergok Ngopi Bareng Ketua DPC Gerindra Kota Tasikmalaya, Penjajakan Pilwalkot 2024?

Vaksinasi lanjutan ini dapat dilakukan dengan jenis vaksin yang sama (homolog) atau dengan pemberian vaksin yang berbeda dari yang disuntikkan sebelumnya (heterolog).

Dari hasil kajian Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), Emergency Use of Authorization (EUA) diberikan kepada 5 jenis vaksin untuk booster.

Vaksin yang disuntikkan secara homolog diantaranya Coronavac produksi PT Bio Farma, Pfizer dan AstraZeneca.

Baca Juga: Viral, Ngidam Naik Motor Patroli, Ibu Muda di Garut Nekat Lakukan Ini, Polisi Pun Bahagia

Sedangkan yang dapat disuntikkan secara homolog dan heterolog yaitu Moderna, dan Zifivax.

Terbaru, BPOM memberikan izin penggunaan darurat atau EUA sebagai vaksin dosis lanjutan atau booster bagi Vaksin Sinopharm.

“Sesuai persyaratan penggunaan darurat, BPOM telah melakukan evaluasi terhadap aspek khasiat dan keamanan mengacu pada standar evaluasi vaksin Covid-19 untuk vaksin Sinopharm sebagai dosis booster homolog untuk dewasa 18 tahun ke atas,” ujar Kepala BPOM Penny K. Lukito dalam keterangan tertulisnya pada Rabu 2 Februari 2022.

Baca Juga: Kabar Gembira, Minyak Goreng Harga Rp 14.000 per Liter Mulai Dijual di Pasar Rakyat Kota Tasikmalaya

Keputusan tersebut menjadikan Vaksin Sinopharm menjadi vaksin ke-6 yang digunakan sebagai dosis booster di tanah air. 

Vaksin Sinopharm telah didaftarkan PT Kimia Farma untuk penggunaan booster homolog pada usia dewasa 18 tahun atau lebih yang telah mendapatkan dosis primer lengkap sekurang-kurangnya enam bulan.

Berdasarkan aspek keamanan, penggunaan Vaksin Sinopharm sebagai booster umumnya dapat ditoleransi dengan baik.

Baca Juga: Buntut Dari Laga Kontra PSM Makassar Ditunda, Posisi Persib Terancam Longsor di Papan Klasemen BRI Liga 1

Frekuensi, jenis, dan keparahan reaksi sampingan atau kejadian yang tidak diharapkan (KTD) setelah pemberian booster lebih rendah dibandingkan saat pemberian dosis primer.

Adapun KTD yang sering terjadi merupakan reaksi lokal seperti nyeri di tempat suntikan, pembengkakan, dan kemerahan serta reaksi sistemik seperti sakit kepala, kelelahan, dan nyeri otot, dengan tingkat keparahan grade 1-2.***

Editor: Zulkarnaen Finaldi

Tags

Terkini

Terpopuler