Tepat di Peringatan Hari Guru Nasional, 17 Korban Gempa Cianjur Berhasil Ditemukan. Salah Satunya Guru TK

25 November 2022, 18:33 WIB
Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto melaporkan update perkembangan korban dampak gempa Cianjur dan distribusi logistik bagi korban terdampak pada hari ini, Jumat 25 November 2022. /YouTube.com/BNPB/

 

KABAR PRIANGAN-Bertepatan dengan Hari Guru Nasional, Jumat 25 November 2022 seorang guru TK berhasil ditemukan dalam keadaan meninggal dunia.

Guru TK tersebut merupakan salah satu korban gempa Cianjur yang melintas di Kecamatan Cugenang dan telah terdata di korban yang dinyatakan hilang.

Penemuan korban ini berawal dari ditemukannya mobil rombongan guru TK tersebut.

Baca Juga: Diskominfosanditik Sumedang Berhasil Bawa Pulang Dua Penghargaan Anugerah Media Humas 2022

Tim SAR gabungan pun akhirnya memfokuskan untuk melakukan evakuasi di titik tersebut yang dimulai dari pukul 05.30 wib hingga sore tadi.

Selain guru TK, beberapa orang pelintas juga turut ditemukan. Dimana pada laporan sebelumnya pada Kamis petang, jumlah korban hilang yang bukan merupakan warga Cugenang adalah 7 orang.

Dalam konferensi pers Jumat  petang di Pendopo Kabupaten Cianjur, Kepala Badan Nasional Penanganan Bencana (BNPB) Letjen TNI Suharyanto mengupdate data korban dampak gempa di Cianjur.

Baca Juga: Laras Puputan Cilawu Juara 1 Festival Seni Calung Garut 2022

Suharyanto mengatakan bahwa pada Kamis petang data korban hilang sebanyak 39 orang dimana 32 orang warga Kecamatan Cugenang dan 7 orang yang melintas di Cugenang.

“Ternyata setelah tadi dilakukan pencarian, yang ditemukan ada 9 jenazah. Sembilan jenazah ini yaitu pelintas diluar Cugenang ini masih belum teridentifikasi,” ucap Suharyanto.

Agar bisa cepat teridentifikasi, Suharyanto meminta kepada masyarakat di sekitar Cugenang, di Cianjur, ataupun diluar Cianjur yang merasa keluarganya belum ditemukan untuk segera melapor.

Baca Juga: Pacu Kinerja Aparatur Desa, Camat Surian Sumedang Lakukan Langkah Ini

Namun perwakilan dari Basarnas, Joshua menambahkan dari 9 jenazah yang ditemukan baru teridentifikasi 6 jenazah.

Suharyanto juga menjelaskan bahwa dari 32 orang warga yang hilang, sudah ditemukan 8 jenazah.

“Hasil operasi pencarian dan pertolongan tim SAR gabungan per hari ini mendapatkan jenazah sebanyak 17 orang,” jelas Suharyanto.

Baca Juga: Pacu Kinerja Aparatur Desa, Camat Surian Sumedang Lakukan Langkah Ini

“Sehingga jumlah meninggal sampai saat ini menjadi 310 orang, dan yang masih belum ditemukan 24 orang,” lanjutnya.

Jumlah pengungsi hingga hari ini yaitu 36.450 orang yang tersebar di 110 titik pengungsian, baik di pengungsian utama maupun di pengungsian mandiri.

Untuk kerugian materil, Suharyanto mengatakan bahwa jumlahnya tidak terlalu banyak bergeser jumlahnya dengan laporan pada Kamis petang, namun angkanya masih fluktuatif karena masih adanya assessment.

Baca Juga: 4 Tempat Wisata Kuliner Angkringan di Garut Paling Hits dan Populer, Cocok untuk Nongkrong di Malam Minggu

“Mana yang masuk rumah rusak berat, rusak sedang, tim masih terus bekerja di lapangan baik tim dari kementrian PUPR, Pemda, unsur Perguruan Tinggi, BPBD, BNPB terus bergerak (melakukan assessment),” tutur Suharyanto.

Sedangkan untuk infrastruktur yang rusak ada penambahan pada hari ini, yaitu:

-Bangunan sekolah: 363 unit

-Tempat ibadah: 144 unit

-Fasilitas kesehatan: 3 unit

-Gedung/perkantoran: 16 unit.

Baca Juga: Pasca-Gempa M5,6 di Cianjur: Polri dan Tim Evakuasi Gabungan Temukan 5 Korban dalam Keadaan Meninggal

Suharyanto mengijinkan pihak-pihak yang akan memberikan bantuan langsung dan  tidak melalui posko tapi sudah melakukan pelaporan ke posko diperbolehkan, tetapi akan mendapatkan pengawalan dari pihak kepolisian.

Hal ini ditujukan agar tidak ada kabar lagi ada pemberi bantuan yang dihadang warga seperti yang sempat viral di media sosial sebelumnya.

Sementara itu Joshua mengatakan bahwa saat ini jalan yang tertutup longsor di Cugenang sudah bisa dilalui kendaraan, namun banyak warga melintas di Cugenang dan berhenti disana dan ini membahayakan.

Baca Juga: Sebanyak 98 Sekolah se Jabar Deklarasi Menolak Aksi Perundungan di Sumedang

Pihaknya kuatir karena kondisi tanah yang labil dan gempa susulan yang terjadi mengakibatkan longsor susulan.

Sebagaimana diketahui hingga pukul 17.00 wib, BMKG mencatat telah terjadi gempa susulan sebanyak 248 kali. Gempa memiliki magnitudo terbesar M4,2 dan terkecil magnitudo 1,2.

Untuk besok hari (Sabtu, 26/11/2022) tim SAR gabungan akan kembali melakukan pencarian di 2 titik yaitu di sekitar Warung Sate Sinta di desa Cijendil dan di kampung Cicadas.***

Editor: Helma Apriyanti

Tags

Terkini

Terpopuler