Ia mengungkapkan lokasi erupsi ke tempat tinggalnya cukup jauh sekitar 46 km. Akan tetapi warga dihimbau agar tetap waspada. Selain itu, untuk menghindari dari bahaya abu vulkanik dari ersupsi itu warga agar mengenakan masker.
Dikatakannya, warga Sumberejo bergerak bersama-sama secara swadaya membuat posko dadakan untuk menampung para pengungsi.
Baca Juga: Kebakaran Gedung Cyber 1, Server Backup Rumahweb Indonesia di Data Center DTP 3 Belum Bisa Diakses
Jembatan Gladak Perak di Candipuro, Lumajang, Jawa Timur sebagai penghubung Lumajang - Malang yang terputus oleh terjangan lahar dingin, banyak didatangi warga.
Mereka sengaja ingin melihat dari dekat kondisi jembatan tersebut. Padahal situasi masih siaga karena bahaya lahar dingin bisa saja terjadi sewaktu-waktu.
Sementara itu BNPB telah mengirimkan bantuan dalam rangka penanganan darurat pasca erupsi Gunung Semeru pada Sabtu, 4 Desember 2021 bersamaan dengan pengiriman Tim Reaksi Cepat.
Baca Juga: Truk Ambles di Jembatan Sukamanah Tasikmalaya. Evakuasi Terkendala oleh Cuaca Buruk
Bantuan yang diberikan yaitu sebesar Rp1,1 miliar dengan rincian antara lain makanan siap saji 1.374 paket, lauk pauk 1.377 paket, selimut 2.000 lembar, matras 900 lembar, masker KF 94 20.000 pcs, serta 2 unit tenda pengungsi.
Terkait korban erupsi Gunung Semeru ini, berdasarkan informasi langsung pukul 09.20 dari Kepala BNPB Letnan Jenderal TNI Suharyanto, S.Sos, M.M, yang saat ini sedang menuju Lumajang, total 13 orang dilaporkan meninggal dunia akibat peristiwa tersebut.
Adapun yang baru teridentifikasi dua orang berasal dari Curah Kobokan dan Kubuan, Kecamatan Pronojiwo, Kabupaten Lumajang, Provinsi Jawa Timur.*