Kecewa Sikap DPP PDIP Tak Pecat Arteria Dahlan, Kader Tradisional Sumedang Akhirnya Menyatakan Pamit dari PDIP

- 28 Januari 2022, 20:01 WIB
Anggota PDIP Ranting Desa Sindulang, Kecamatan Cimanggung, Kabupaten Sumedang, Gun Gun Hardiana, menyatakan pamit sebagai kader PDIP, Jumat 28 Januari 2022.*
Anggota PDIP Ranting Desa Sindulang, Kecamatan Cimanggung, Kabupaten Sumedang, Gun Gun Hardiana, menyatakan pamit sebagai kader PDIP, Jumat 28 Januari 2022.* /Kabar-Priangan.com/Tangkapan layar video/Facebook Udung Hidayat

Video itu merupakan video pernyataan kedua Gun Gun. Sebelumnya, dalam video pertama yang berdurasi 3 menit 30 detik, Kamis 20 Januari 2022, sambil mengenakan jaket kulit hitam dengan kaos biru bertuliskan Viking Persib, ia menyampaikan pidatonya juga langsung tanpa teks.

Untuk memperkuat identitasnya, Gun Gun pun sempat menunjukkan kartu tanda penduduk (KTP) dan KTA PDIP.

Baca Juga: Fakta-Fakta Oknum Kades Selingkuh di Sumedang. Dari Isu Politik Hingga Usia Jabatan yang Belum Genap 2 Tahun

Menurut Gun Gun, dirinya membuat video kedua karena selama ini keluh kesah dirinya dan urang Sunda umumnya, tak ada tanggapan dari pihak PDIP. Ia berharap melalui media sosial suara di lapangan dapat didengar oleh DPP PDIP, sehingga ada pemecatan terhadap Arteria Dahlan.

Sayangnya, sejak muncul video pertama yang viral menyatakan dirinya akan mengundurkan diri dari PDIP, hingga kini belum ada dari pihak PDIP baik anggota DPR dari Fraksi PDIP, DPP, DPW, DPC, atau ranting yang menghubunginya.

"Saya kecewa. Teu aya (tanggapan) dugi ka ayeuna ge padahal arapal video abdi viral, da di lembur ge boh ka desa boh ka aparat minangkana abdi nu kritis," ujar Gun Gun saat dihubungi
Kabar-Priangan.com/Harian Umum Kabar Priangan, Jumat 28 Januari 2022.

Baca Juga: Kasus Covid-19 di Sumedang Kembali Meningkat, Begini yang Dilakukan Kelurahan Kotakaler

"Nu tos kadagingan di partey mah tangtos bingung, untung abdi mah bebas da teu kahutangan, teu aya beban," ucapnya, menambahkan.

Dalam video kedua itu, Gun Gun mengatakan pertama dirinya merasa kecewa dan sakit hati oleh Arteria Dahlan karena telah menghina suku Sunda.

"Kedua, setelah ada keputusan DPP PDIP hanya menegur saja kepada Arteria Dahlan, kami pun merasa telah disakiti oleh DPP PDIP karena ternyata suara kami orang Sunda, suara kami kader PDIP sama sekali tak didengar dan tidak digubris," kata Gun Gun.

Halaman:

Editor: Arief Farihan Kamil


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah