KABAR PRIANGAN-Dalam tragedi kemanusiaan di Kanjuruhan pada Sabtu 1 Oktober 2022 lalu sempat beredar voice note berupa kesaksian penjual dawet yang berjualan di pintu 3 Stadion Kanjuruhan.
Dalam voice note tersebut terdengar suara wanita yang mengaku sebagai penjual dawet dan mengatakan bahwa suporter yang menonton dalam keadaan mabuk.
Suporter yang dimaksud yaitu Aremania, karena saat pertandingan berlangsung tidak ada satupun suporter Persebaya Surabaya yang menonton pertandingan.
Aremania pun menyisir untuk mencari penjual dawet yang berjualan di pintu 3 Stadion Kanjuruhan tersebut.
Pada hari ini, Rabu 12 Oktober 2022 beredar video di media sosial seorang ibu yang meminta maaf kepada keluarga Nawi Curva Nord.
Dalam video yang diunggah oleh Aremania Culture pada hari ini terlihat ibu tersebut memohon maaf dan menangis di hadapan keluarga Nawi.
Terdengar dirinya memperkenalkan diri sebagai Prapti.
“Saya bu Prapti memohon maaf karena berhubung dengan voice note yang beredar kemarin, saya tidak ada tujuan apapun untuk menjelakkan nama almarhum,” ucap ibu tersebut.