“Mana yang masuk rumah rusak berat, rusak sedang, tim masih terus bekerja di lapangan baik tim dari kementrian PUPR, Pemda, unsur Perguruan Tinggi, BPBD, BNPB terus bergerak (melakukan assessment),” tutur Suharyanto.
Sedangkan untuk infrastruktur yang rusak ada penambahan pada hari ini, yaitu:
-Bangunan sekolah: 363 unit
-Tempat ibadah: 144 unit
-Fasilitas kesehatan: 3 unit
-Gedung/perkantoran: 16 unit.
Suharyanto mengijinkan pihak-pihak yang akan memberikan bantuan langsung dan tidak melalui posko tapi sudah melakukan pelaporan ke posko diperbolehkan, tetapi akan mendapatkan pengawalan dari pihak kepolisian.
Hal ini ditujukan agar tidak ada kabar lagi ada pemberi bantuan yang dihadang warga seperti yang sempat viral di media sosial sebelumnya.