Penanganan Korban Gempa Cianjur di Hari ke-7: 3 Jenazah Ditemukan Tim SAR Gabungan, 11 Orang Masih Hilang

- 27 November 2022, 19:48 WIB
Konferensi pers penanganan bencana gempa Cianjur Jawa Barat pada hari ini, Minggu 27 November 2022.
Konferensi pers penanganan bencana gempa Cianjur Jawa Barat pada hari ini, Minggu 27 November 2022. /BNPB/

KABAR PRIANGAN-Tim SAR gabungan pada hari ini, Minggu 27 November 2022 masih melakukan pencarian 14 orang yang masih belum ditemukan akibat gempa di Cianjur Jawa Barat.

Ke-14 orang ini berdasarkan data Badan Penanggulangan Bencana Nasional (BNPB) pada Sabtu petang merupakan warga Cijedil Kecamatan Cugenang.

Tim SAR gabungan akhirnya berhasil menemukan 3 korban gempa dalam keadaan meninggal dunia dari worksite 2 dan worksite 3.

Baca Juga: Kepala SMPN 6 Garut Terpilih Sebagai Kepala Sekolah Inspiratif Tingkat Nasional

Jumlah update korban terdampak gempa merusak yang terjadi pada Senin siang hingga hari ini, dipaparkan langsung oleh Kepala BNPB Suharyanto dalam konferensi pers yang dari Pendopo Kabupaten Cianjur.

“Terkait pencarian dan pertolongan korban hari ini ditemukan 3 jenazah,” ucap Suharyanto.

Dari keterangan Kepala Basarnas Provinsi Jawa Barat, Jumaril penemuan korban jiwa sebanyak 3 orang tersebut ditemukan di worksite nomor 2 yaitu di RT 03 desa Cijedil.

Baca Juga: Innaalillaahi... Sastrawan dan Mantan Redaktur PR Soni Farid Maulana Tutup Usia, Dimakamkan di Ciamis

Sehingga jumlah korban jiwa menjadi 321 orang, dan korban yang hilang dari 14 orang setelah ditemukan 3 orang menjadi 11 orang.

Untuk korban luka berat tercatat sebanyak 108 orang dan masih dirawat di rumah sakit.

“Ini diluar dari yang kemudian ada penyakit-penyakit setelah mengungsi yang sudah dievakuasi ke fasilitas kesehatan terdekat,” jelas Suharyanto.

Total pengungsi sebanyak 73.874 tersebar di 325 titik pengungsian sebanyak 183 titik pengungsian terpusat, dan 142 titik pengungsian mandiri.

Baca Juga: Jembatan Baru Sungai Citanduy Masih Diportal, Terminal Banjar Senilai Rp 57 Miliar Merana dan Sepi Penumpang 

“Dan 183 terpusat artinya kekuatan yang mengungsi diatas 25 orang. Sedangkan 142 mandiri, artinya masyarakat yang mendirikan tempat pengungsian di sekitar rumah masing-masing dengan kekuatan dibawah 25 orang,” papar Suharyanto.

Terkait pengungsi yang tinggal di kandang kambing, ternyata alasan masyarakat karena tempatnya lebih nyaman. Namun akhirnya tim membangun tenda di sebelah kendang kambing tersebut.

“Awalnya masyarakat tidak mau pindah ke tenda. Akhirnya mau dengan catatan masak di sekitaran kandang kambing. Itu win-win solusi lah,” ucap kepala BNPB menjelaskan tentang adanya laporan pengungsi yang tinggal di kandang kambing.

Baca Juga: Piala Dunia 2022: Jerman Vs Spanyol, Jalan Terjal 'Der Panzer' yang Mesti Menghadapi Squad Haus Gol

Turut disampaikan juga update rumah dan infrastruktur yang rusak dan sudah terdata hingga hari ini yaitu sebagai berikut:

1.Total Rumah rusak: 62.628 unit, dengan rincian:

-Rusak berat 27.434 rumah

-Rusak sedang 13.070 rumah

-Rusak ringan 22.124 rumah

2.Infrastruktur rusak:

-Sekolah 398 unit

-Tempat ibadah 160 unit

-Fasilitas Kesehatan 14 unit

-Gedung/perkantoran 16 unit

Baca Juga: Para Guru dan Tenaga Kependidikan SMPIT Uswatun Hasanah Banjar Antusias Ikuti Workshop Guru Menulis

Untuk distribusi logistik ke daerah yang terpencil yang belum mendapatkan bantuan, Suharyanto mengatakan selain menggunakan helikopter dan sepeda motor, juga mengerahkan anggota TNI dengan membawa ransel berisi logistik yang akan didistribusikan.

Dalam kesempatan itu juga Suharyanto menyampaikan bahwa karena bencana yang terjadi merupakan bencana daerah, maka mulai besok (Senin, 28/11/2022) Bupati Cianjur Herman Suherman menjadi pemegang komando penanganan bencana gempabumi di Cianjur.

Dalam tugasnya nanti sebagai Komandan Satgas dalam penanganan bencana, Bupati akan dibantu oleh Dandim dan Kapolres.

Baca Juga: IPDN Dirikan Kantor Desa Darurat di Cianjur

Bupati Cianjur turut menyampaikan jumlah dana yang masuk melalui rekening bank BJB atas nama Pemkab Cianjur hingga hari ini sudah mencapai Rp2.626.958.718 dari 418 donatur.

Selain menyampaikan ucapan terima kasih kepada para donatur dana maupun barang, Herman menghimbau bagi para donatur yang akan memberikan donasi untuk mengkoordinasikan ke posko.

Herman juga mengatakan bahwa saat ini bantuan yang diharapkan yaitu tenda-tenda kecil untuk keluarga. Karena saat ini kondisi pengungsi di tenda komunal sudah banyak yang terserang penyakit ispa, panas, dan diare.

Baca Juga: Sumedang Raih Penghargaan Bhumandala Nama Rupabumi

Dengan adanya tenda-tenda kecil yang bisa didirikan per keluarga, maka diharapkan penyakit yang diderita oleh beberapa pengungsi tidak menular.

Untuk program di minggu ke-2 masa tanggap darurat, tim SAR gabungan akan melakukan pencarian masih di 3 worksite, yaitu worksite 1 di Warung Sate Shinta untuk memastikan tidak ada lagi korban jiwa, worksite 2 di RT 03 Desa Cijedil Kecamatan Cugenang karena masih adanya warga yang kehilangan anggota keluarganya, dan worksite 3 di Kampung Cicadas Desa Cijedil.

Dari segi kesehatan, akan dilakukan penanganan penyakit non trauma yang melibatkan 2.675 relawan. Dimana dalam penanganan di minggu kedua difokuskan ke dukungan kesehatan jiwa psikososial atau pendampingan trauma healing.

Baca Juga: Piala Dunia 2022: Messi Berhasil Hidupkan Asa Argentina Setelah Berhasil Menangi Laga Kontra Meksiko

Untuk trauma healing ini sementara dibutuhkan sebanyak 105 psikiater, 210 psikolog, dan 210 perawat jiwa, yang akan dibagi menjadi beberapa tim. Dalam 1 tim terdapat 1 psikiater, 2 psikolog, dan 2 perawat jiwa.

Dibutuhkan juga 500 vial lagi anti tetanus dari 1000 vial yang dibutuhkan.***

 

Editor: Helma Apriyanti


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x