Jelang Libur Natal dan Tahun Baru, BMKG Ingatkan Adanya Potensi Cuaca Ekstrem yang Diakibatkan 4 Fenomena Ini

- 22 Desember 2022, 16:51 WIB
Ilustrasi cuaca ekstrim. BMKG ingatkan potensi terjadinya cuaca ekstrim disaat libur Natal dan Tahun Baru (Nataru).
Ilustrasi cuaca ekstrim. BMKG ingatkan potensi terjadinya cuaca ekstrim disaat libur Natal dan Tahun Baru (Nataru). /Pixabay/

 

KABAR PRIANGAN-Kepala Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika, Dwikorita Karnawati mengatakan bahwa pada libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) akan terjadi potensi cuaca ekstrim di wilayah Indonesia.

Hal itu diungkapkan Dwikorita dalam konferensi pers pada Selasa malam, 20 Desember 2022.

“Adanya potensi cuaca ekstrim pada saat mudik Nataru dan sampai arus balik,” ucap Dwikorita

Baca Juga: Jelang Operasi Lilin 2022, Polres Tasikmalaya Kota Gelar Apel Pasukan

Dwikorita juga menjelaskan bahwa berdasarkan monitoring BMKG mendeteksi perkembangan kondisi cuaca yang dipicu oleh fenomena anomali dinamika atmosfir yang terjadi secara bersamaan, dimana fenomena ini menurut Dwikorita biasanya terjadi satu persatu.

“Ada 4 fenomena yang terjadi secara bersamaan, anomli dinamika atmosfer ini memicu peningkatan curah hujan hingga lebat bahkan dikhawatirkan mencapai ekstrim,” jelasnya.

Kondisi dinamika atmosfer yang dapat memicu peningkatan curah hujan tersebut antara lain:

1.Peningkatan aktivitas Monsun Asia yang dapat meningkatkan pertumbuhan awan hujan secara signifikan di wilayah Indonesia bagian barat, tengah, dan selatan.

Baca Juga: Terkendala Cuaca, Proyek Revitalisasi Obyek Wisata Situ Gede Tasikmalaya Molor

2.Intensifikasi seruakan dingin Asia yang dapat meningkatkan kecepatan angin permukaan di wilayah Indonesia bagian barat dan selatan, serta meningkatkan potensi awan hujan di sekitar Kalimantan, Sumatera, Jawa, Bali hingga Nusa Tenggara.

3.Adanya indikasi pembentukan pusat tekanan rendah di sekitar wilayah perairan selatan Indonesia yang dapat memicu peningkatan pertumbuhan awan konvektif yang cukup masif dan berpotensi menyebabkan hujan dengan intensitas tinggi, peningkatan kecepatan angin permukaan, serta peningkatan tinggi gelombang di sekitarnya.

4.Terpantaunya beberapa aktivitas gelombang atmosfer, yaitu fenomena Madden Julian Oscillation (MJO) yang terbentuk bersamaan dengan gelombang Kelvin dan Rossby Ekuatorial, kondisi tersebut berkontribusi signifikan terhadap peningkatan curah hujan di beberapa wilayah Indonesia terutama di bagian tengah dan timur.

Baca Juga: Kaum Disabilitas di Sumedang Didorong Mampu Berwirausaha Secara Mandiri

“Dari 4 fenomena yang terjadi bersamaan itu, maka BMKG melakukan prakiraan berbasis dampak, dan dari prakiraan itu terdeteksi adanya potensi untuk siaga,” jelas Dwikorita.

Siaga terjadinya cuaca ekstrim pada periode tanggal 21-23 Desember 2022 yaitu di 12 provinsi yaitu:

1.Sebagian wilayah Aceh

2.Sebagian wilayah Sumatera Utara

3.Sebagian wilayah Riau

4.Sebagian wilayah Jawa Barat

5.Sebagian wilayah Jawa Tengah

Baca Juga: Kasus Potong Kelamin Anak Sendiri di Tasikmalaya, Tersangka Mengaku Didesak Khitanan

6.Sebagian wilayah Jawa Timur 7) Sebagian wilayah Nusa Tenggara Timur

8.Sebagian wilayah Kalimantan Barat

9.Sebagian wilayah Kalimantan Timur

10.Sebagian wilayah Kalimantan Utara

11.Sebagian wilayah Maluku

12.Sebagian wilayah Papua

Sedangkan khusus tanggal 24 Desember 2022, potensi siaga dari prakiraan berbasis dampak perlu diwaspadai di 3 provinsi, yaitu di sebagian wilayah Jawa Tengah, sebagian wilayah Jawa Timur, dan sebagian wilayah Sulawesi Selatan.

Untuk potensi hujan dengan intensitas signifikan selama periode tanggal 25 Desember 2022 hingga 1 Januari 2023 perlu diwaspadai berpotensi hujan lebat hingga hujan sangat lebagt di 11 provinsi yaitu di Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, Yogyakarta, Jawa Timur, Bali, NTB, NTT, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, dan Maluku.

Baca Juga: Terdakwa Kasus Korupsi Proyek Peningkatan Jalan di Sumedang Dituntut Dua Tahun Penjara

Potensi hujan sedang hingga lebat untuk siaga di 9 provinsi berikut: Aceh, Lampung, Sumatera Selatan, DKI Jakarta, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, Maluku Utara, Papua Barat, dan Papua.***

Editor: Helma Apriyanti


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah