Heroik, Kharismatik dan Berilmu. Inilah Sosok Pejuang Kemerdekaan Asal Bekasi

- 16 Februari 2023, 15:36 WIB
KH. Noer Ali, pahlawan dari Bekasi.
KH. Noer Ali, pahlawan dari Bekasi. /Tangkapan layar Facebook Mursin Baharuddin/

Di usia sekitar 8 tahun, Ali kecil bahkan sudah banyak menghafal surat-surat dalam Al Qur'an dan belajar bahasa Arab.

Baca Juga: Prediksi Tahun 2060, Populasi Jepang Menyusut. Ahli: Menambah Beban Pajak dan Sistem Jaminan Kerja

Hingga pada sekitar tahun 1934 dia merantau untuk meniti ilmu di Makkah, Arab Saudi. Di sana, dia menjadi Ketua Persatuan Pelajar Betawi (PPB) Almanhajul Khoiri.

Pada tahun 1940, Noer Ali pulang ke kampung halamannya dan membangun sebuah pesantren bernama At-Taqwa dan menikah dengan Siti Rohmah binti Mughni.

Pada masa perjuangan kemerdekaan Indonesia, pahlawan nasional Bekasi ini membentuk Laskar Rakyat yang terdiri dari 200 pemuda pada 1945. Adapun mereka adalah para santri dan pemuda di sekitar Babelan, Tarumajaya, Cilincing, hingga Muara Gembong.

Tak sekadar bertempur, sebelumnya mereka dilatih dasar-dasar kemiliteran oleh TKR Bekasi dan Jatinegara. Selain itu, para anggota Laskar Rakyat ini juga dilatih secara mental dan rohani dengan cara berpuasa.

Baca Juga: 5 Tempat Wisata Kuliner di Sumedang Berkonsep Lesehan yang Hits dan Populer, Cocok Buat Bersantai dan Healing

Pada 29 November 1945, pasukan Inggris melakukan agresi ke Bekasi. Noer Ali bersama pasukannya menghadang dan membuat mereka terpukul mundur.

Banyak pasukan KH Noer Ali yang berguguran. Peristiwa ini disebut dengan Pertempuran Sasak Kapuk karena terjadi di sekitar jembatan sasak kapuk, Pondok Ungu.

Pada 29 Januari 1992, KH Noer Ali yang mendapat julukan Singa Karawang - Bekasi wafat pada usia 78 tahun. Beliau dimakamkan di Pondok Pesantren Attaqwa Puteri, Babelan, Kabupaten Bekasi.

Halaman:

Editor: Dede Nurhidayat


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah