Network
KABAR PRIANGAN - Depo Pertamina Plumpang Jakarta kebakaran pada Jumat, 3 Maret 2023 malam sekitar pukul 20.30, usai salah satu pipa bensin yang memasok Bahan Bakar Minyak (BBM) dari kilang Cilacap dan Balongan ke Terminal BBM Tanjung Priok meledak.
Peristiwa di Depo Pertamina Plumpang tersebut merambat ke kawasan pemukiman penduduk di sekitarnya, yaitu Kampung Tanah Merah, Koja, Jakarta, yang ikut hangus dilalap si jago merah.
Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamat (Gulkarmat) DKI Jakarta langsung turun tangan dan menurunkan 45 unit mobil pemadam kebakaran dengan jumlah personel yang diturunkan ke lokasi Depo Pertamina Plumpang sebanyak 225 orang.
Hingga saat ini korban kebakaran Depo Pertamina Plumpang mencapai 17 orang meninggal dunia, 50 orang mengalami luka bakar dengan tingkat yang berbeda, 1.300 korban terdampak, 579 orang mengungsi, dan sejumlah rumah terbakar.
Sebagai informasi Depo Pertamina Plumpang Jakarta merupakan salah satu terminal BBM terpenting dan terbesar di Indonesia. Hampir semua jenis BBM milik Pertamina disimpan dan disalurkan melalui depo tersebut dan memenuhi 20 persen kebutuhan BBM di Indonesia.
Terminal BBM tersebut telah beroperasi sejak tahun 1974 memiliki kapasitas tangki timbun sebesar 291.889 Kiloliter.
Dilansir kabar-priangan.com dari pikiran-rakyat.com pada 5 Maret 2023, ada beberapa fakta terkait Depo Pertamina Plumpang, yang dirangkum seperti berikut ini:
1. Mendapat penghargaan Terminal BBM Terefisien di Dunia
Depo Pertamina Plumpang sudah berusia 59 tahun, kurun waktu yang cukup berpengalaman. Terminal BBM tersebut mendapat penghargaan sebagai Terminal BBM paling efisien di dunia atau Most Efficient Storage Terminal pada tahun 2018 dari Global Tank Storage sebagai terbaik kedua setelah Saudi Aramco Terminals.
Baca Juga: Mengenal Lebih Dekat Oto Iskandar di Nata ‘Otista', Pahlawan Nasional yang Jasadnya Belum Ditemukan
Saat itu, Depo Pertamina Plumpang juga bersaing dengan Vesta Terminal Antwer (Belgium) dan IL&FS Prime Terminal (UEA).
Global Tank Storage adalah ajang bergengsi di bidang Industri Unit penyimpanan (Storage dan Terminal) yang diadakan oleh majalah Tank Storage di Rotterdam, Belanda. Penghargaan tersebut bertujuan untuk memberikan apresiasi terhadap perusahaan atau individu yang berkecimpung dibidang industri minyak yang aman dan inovatif.
2. Memasok 20 persen kebutuhan BBM di seluruh Indonesia
Salah satu alasan mengapa Depo Pertamina Plumpang mendapatkan penghargaan sebagai Terminal BBM yang paling efisien di dunia, karena mampu memenuhi kebutuhan harian BBM di Indonesia sebesar 20 persen atau 25 persen total kebutuhan SPBU Pertamina.
Berdasarkan data dari Pertamina, Thruput BBM rata-rata sebesar 16.504 Kiloliter per hari dan wilayah distribusi utama meliputi Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi (Jabodetabek).
3. Memiliki varian BBM yang lengkap
Depo Pertamina Plumpang menyimpan hampir semua varian BBM milik PT Pertamina, seperti Pertalite, Pertamax, Premium, Bio Solar, Dex, Dexlite, hingga Pertamax Turbo dengan kapasitas timbun tangki 291.889 kiloliter.
Penyaluran dilakukan dengan teknik Terminal Automation System (TAS) standar dunia dengan sebutan New Gantry System, yang disalurkan ke kompartemen 249 unit mobil tangki. Sistem tersebut telah digunakan sejak tahun 2010.
4. Mengisi BBM lebih cepat
Teknologi New Gantry System mampu mengisi BBM lebih cepat. Sistem tesebut membuat Depo Pertamina Plumpang mengalami peningkatan flowrate dari 800 liter per menit menjadi 2200 liter per menit.
Baca Juga: Munggahan, Yuk! Di Tempat Wisata Kuliner Paniisan Cijati Banjar yang Bikin ‘Tiis Cepil Herang Panon’
5. Bisa mengisi tangki dengan berbagai jenis produk secara bersamaan
Depo Pertamina Plumpang memiliki bangsal pengisian yang compact dan multiproduksi. Sehingga dapat melayani pengisian mobil tangki untuk beberapa jenis produk secara bersamaan.
Depo tersebut juga dilengkapi dengan sarana inline blending, yang mampu menghasilkan produk yang lebih homogen dan kualitas produknya terjamin. Selain itu memiliki sistem interlock pada proses pengisian BBM untuk mencegah tumpahan akibat kegagalan saat pengisian, mencegah terjadinya kebakaran dan kesalahan dalam proses pengisian BBM.
Baca Juga: Pengalaman Guru Sepuh di Ciamis, H. Otong Soekarso (Bagian 2): Liburan Anak SGB Tahun 1950-an
6.Minim human error
New Gantry System yang dimiliki Depo Pertamina Plumpang, meniadakan operator pengisian yang dikerjakan oleh manusia, sehingga menghilangkan kesalahan pencatatan akibat human error operator.
Depo tersebut juga memiliki sistem perpipaan overhead sehingga mempermudah pemeliharaan dan modifikasi. Sistem monitoring dan cotrol dilakukan secara redundant untuk menghindari kegagalan operasi dan menjamin sistem bekerja selama 24 jam.
7. Diklaim Aman dan ramah lingkungan
Depo Pertamina Plumpang menerapkan Pertamina Operation and Service Excellent (POSE) yang memiliki kehandalan eksisting Terminal BBM Plumpang, dilengkapi dengan implementasi baru Vapour Recovery Unit (VRU). Menurut pihak Pertamina program itu membuat operasi Terminal BBM tersebut lebih efisien, lebih aman, dan ramah lingkungan.
8. Pernah terjadi kebakaran di tahun 2009
Kebakaran di Depo Pertamina Plumpang pada 3 Maret 2023 bukanlah yang pertama. Pada tahun 2009 terminal BBM tersebut juga pernah mengalami hal serupa.
Saat itu kebakaran terjadi di salah satu depo nomor 24 yang menyimpan 5 ribu kiloliter BBM jenis Premium. Kejadian tersebut juga di malam hari sekitar pukul 21.20 WIB
Itulah fakta seputar Depo Pertamina Plumpang atau Terminal Bahan Bakar Minyak Plumpang.***
