Network
KABAR PRIANGAN - Seorang anak berusia tujuh tahun di Bekasi, A dikabarkan meninggal dunia setelah mengalami masa kritis pasca-operasi amandel. Anak tersebut divonis dokter mengalami mati batang otak.
Ia menjalani operasi amandel bersama kakaknya J (10), tetapi A tak kunjung sadarkan diri. Selama sekira 13 hari lamanya anak tersebut berjuang untuk bisa bernafas melalui bantuan alat ventilator dan alat medis lainnya, sayangnya pada 2 Oktober 2023, A dinyatakan telah menghembuskan nafas terakhirnya.
Melalui pengacara, pihak keluarga merasa ada kelalaian dengan divonisnya A mengalami mati batang otak pasca-operasi amandel. Lantas apa itu kondisi mati batang otak yang dialami A? Simak tanda-tanda hingga penyebabnya berikut ini.
Kondisi Mati Batang Otak
Mati batang otak merupakan sebuah kondisi ketika seseorang kehilangan fungsi batang otaknya. Kondisi ini akan mengakibatkan orang tersebut kehilangan kesadarannya dan kesulitan bernafas. Hal ini sebagaimana dikutip Kabar-Priangan.com dari laman National Health Service (NHS).
"Kematian batang otak terjadi ketika seseorang tidak lagi memiliki fungsi batang otak, dan kehilangan potensi kesadaran dan kemampuan bernapas secara permanen," penjelasan mengenai mati batang otak menurut NHS.
Batang otak memiliki fungsi untuk mengatur sebagian besar dari fungsi otomatis tubuh yang sangat penting untuk keberlangsungan hidup seseorang. Di antara fungsi batang otak ialah mengatur pernafasan, detak jantung, tekanan darah, dan menelan.
Baca Juga: Divonis Mati Batang Otak Setelah Operasi Amandel, Seorang Anak di Bekasi Meninggal Dunia
