Network
KABAR PRIANGAN - Prabowo Subianto menjabat sebagai Menteri Pertahanan sejak masa kepemimpinan Presiden Joko Widodo jilid 2, sejak tahun 2019. Demi meningkatkan kekuatan dan kesiapan operasional Tentara Nasional Indonesia (TNI), sebagai Menteri ia terus memperbaharui alat utama sistem persenjataan (alutsista).
Untuk keperluan tersebut, Kementerian Pertahanan (Kemenhan) menganggarkan alokasi dana sebesar Rp 500 triliyun. Hal itu dilakukan oleh Prabowo untuk mengantisipasi potensi ancaman yang terus berkembang sesuai dengan dinamika geopolitik dan geostrategis di tingkat regional dan global.
Pembaruan oleh Kemenhan tersebut juga bertujuan untuk memastikan bahwa TNI memiliki kekuatan yang memadai dan kesiapan operasional yang optimal. Diantaranya dengan meningkatkan kapabilitas personel TNI serta mengembangkan teknologi militer.
Baca Juga: Debat Capres 2024 Ketiga: Anies Luncurkan Serangan Pertama, Sebut Kemhan Kebobolan
Hal tersebut menjadi salah satu isu yang diperbincangakan oleh para Calon Presiden dalam Debat Capres 2024 ketiga yang diselenggarakan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) pada Minggu, 7 Januari 2024.
Diperkirakan pembelian alutsista akan terus meningkat di tahun 2024, karena meningkatnya alokasi anggaran yang akan diterima oleh Kemenhan, yaitu sebesar Rp 134,45 triliyun dari Rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN).
Besarnya angka anggaran tersebut menjadikan Kemenham menempati posisi kedua sebagai Kementrian atau Lembaga yang memiliki perbelanjaan besar. Berikut ini adalah daftar alutsista yang dibeli oleh Kemenham sejak Prabowo menjabat sebagai menterinya:
Baca Juga: Jelang Debat Pilpres 2024 Ketiga, Prabowo Kunjungi PWI Pusat, Kembali Sampaikan Program Susu Gratis
1. Pesawat Tempur Rafale
Penandatangan pembelian Pesawat Tempur Rafale dari pabrikan Dassault Aviation asal Prancis dilakukan pada tanggal 10 Februari 2022. Pesawat generasi 4,5 tersebut memiliki spesifikasi persis seperti yang digunakan oleh Angkatan Udara Perancis. Akuisisi enam pesawat tempur tersebut memperkuat kemampuan TNI dalam pertahanan udara.
2. Kapal Selam Scorpene
PT PAL Indonesia dan NAVAL Group Perancis juga menandatangani pembelian Kapal Selam Scorpenen pada 10 Februari 2022, hal ini diharapkan akan meningkatkan kemampuan TNI Angkatan Laut.
3. Kapal Perang Fregat
Dengan perusahaan pembuat kapal Italia, Ficantieri, Indonesia telah menandatangani pembelian Kapal Perang Fregat pada Juni 2021. Kesepakatan tersebut mencangkup pembelian 6 Fregrat kelas FREMM dan 2 Fregrat bekas Maestrale.
Baca Juga: Debat Pilpres 2024 Ahad Ini, KPU Pastikan Bertempat di Istora Senayan Jakarta, Dari 4 Jadi 6 Tema
4. Pesawat Airbus A400M
Kemenhan juga telah menandatangi pembelian dua Pesawat Airbus A400M yang diproduksi oleh Prancis pada 18 November 2021 di sela-sela acara Dubai Airshow. Indonesia juga berencana akan membeli empat unit tambahan Pesawat Airbus A400M.
5. Rantis Maung
Menteri Pertahanan, Prabowo Subianto, memesan 500 unit kendaraan taktis atau Rantis Maung 4x4 pada Juli 2020 yang diproduksi oleh PT Pindad. Hal itu sejalan dengan himbauan Presiden Joko Widodo untuk membeli alutsista dalam negeri.
6. Mirage 2000-5 dan Mirage 2000-9
Kemenhan membeli 12 unit pesawat tempur Mirage 2000-5 bekas dari Qatar dan Mirage 2000-9 milik Uni Emirat Arab.
7. Radar Militer Ground Master 400 Alpa
Radar jarak jauh Ground Master 400 Alpa yang diproduksi oleh Thales, perusahaan Prancis dipesan oleh Kemenhan sebanyak 13 unit, guna meningkatkan kemampuan TNI Angkatan Udara untuk mengawasi wilayah udara Indonesia.
8. Pesawat Tempur F-15EX
Untuk meningkatkan ketahanan udara Republik Indonesia, Kemenhan juga membeli Pesawat Tempur F-15EX dari Amerika Serikat.***
