Patahkan Rekor Kedigjayaan Timnas Inggris di Stadion Wembley, Timnas Italia Bawa Pulang Trofi Euro 2020

12 Juli 2021, 18:58 WIB
PELATIH Timnas Italia Roberto Mancini dan para pemainnya mengangkat trofi Euro 2020 di Stadion Wembley, London, Senin (12/7/2021) dini hari WIB. Italia menjadi juara setelah mengalahkan tuan rumah Inggris skor 1-1 (3-2) dalam pertandingan final.* /Instagram.co/@azzuri /

 

KABAR PRIANGAN - Tuah Stadion Wembley di London yang bersejarah belum mampu mengantarkan tuan rumah Timnas Inggris menjadi juara Piala Eropa pertama kalinya.

Final  Euro 2020 yang merupakan kali pertama setelah edisi-edisi sebelumnya maksimal hanya mencapai babak semifinal, menjadi pencapaian terbaik skuad "The Three Lions" sepanjang mengikuti turnamen sepak bola benua biru tersebut.

Sekira 50.000 penonton publik tuan rumah di stadion tersebut --sisanya 1.000 penonton tim tamu-- menjadi saksi kekalahan Inggris dari Italia skor 1-1 (2-3) dalam partai puncak yang digelar Senin (12/7/2021) dini hari WIB.

Baca Juga: Gianluigi Donnarumma Kini Disejajarkan dengan Buffon dan Dino Zoff

Selain final pertama kali Euro --dan final kedua kali di ajang internasional sejak menjuarai Piala Dunia 1966-- hasil tersebut membuat Inggris menjadi runner up Euro pertama kali pula.

Sebelumnya, di ajang Euro 2020 pencapaian semifinal merupakan pertama kalinya bagi Inggris dalam 25 tahun terakhir.

Sepanjang sejarah turnamen sepak bola antarnegara yang tergabung dalam UEFA itu digelar, prestasi Inggris tertinggal jauh dibandingkan Jerman (Barat) dan Spanyol yang telah meraih tiga kali juara.

Baca Juga: 8 Titik PJU Kota Banjar Dimatikan Selama PPKM Darurat, Saat Malam Hindari Jalan Ini

Juga Prancis dan Italia dua kali, atau satu kali yang diraih Uni Soviet, Ceko (Slovakia), Portugal, Belanda, Denmark, dan Yunani.

Kekalahan di Wembley pun mematahkan rekor Inggris yang sebelumnya belum terkalahkan saat tampil di stadion tersebut. Kini dari 17 pertandingan di stadion ini, Inggris menang 11 kali, imbang lima kali, dan kalah satu kali.

Adapun bagi Italia, kemenangan ini sangat berharga. Terlebih diraih di stadion keramat di hadapan para pendukung tim tuan rumah yang sejak awal menyanyikan lagu "Football it's coming home".

Baca Juga: Bendungan Cipanas dan Proyek Strategis Lainnya Buka Peluang Kerja bagi Warga Sekitar

Trofi Euro kali ini merupakan yang kedua buat Italia, sekaligus memperpanjang rekor tak terkalahkan Azzurri dalam 34 pertandingan terakhir.

Sebelumnya, Italia meraih juara pada tahun 1968 setelah di final menang atas Yugoslavia skor 1-1 (2-0). Pada Euro kali ini Italia mencetak 13 gol dan hanya kebobolan empat gol.

Dalam pertandingan tersebut Inggris unggul lebih dahulu melalui gol cepat yang dicetak Luke Shaw menit ke-2.

Baca Juga: Indonesia Dapatkan Vaksin Moderna dari Amerika. Negara Sahabat Beri Bantuan Ventilator, Oksigen, obat-obatan

Shaw berhasil mengonversi umpan manis Kieran Trippier. Suporter di stadion bergemuruh, sebagian tak menyangka Italia tim yang terkenal dengan pertahanan catenaccio dibobol begitu cepat. Keunggulan tuan rumah bertahan hingga turun minum.

Pada babak kedua, Pelatih Italia Roberto Mancini mengubah strategi dan mulai berhasil mendominasi permainan.

Inggris berkali-kali digempur lewat serangan yang dilancarkan Federico Chiesa hingga Lorenzo Insigne. Gol "Azzurri" akhirnya tercipta pada menit ke-67 melalui Leonardo Bonucci memanfaatkan umpan Marco Verratti.

Baca Juga: Ridwan Kamil Keluarkan Kepgub. Hindari Kerumunan, Tata Laksana Idul Kurban Gunakan Teknologi

Pertandingan kian seru karena kedua tim silih berganti melakukan serangan. Pada menit ke-86, wasit Bjorn Kuipers sempat menghentikan pertandingan setelah ada oknum suporter menyusup masuk lapangan.

Namun tak berselang lama pertandingan dilanjutkan. Skor 1-1 bertahan hingga 2x45 menit dan laga dilanjutkan ke babak perpanjangan waktu 2x15 menit.

Namun dalam tambahan waktu 30 menit pun kedudukan masih sama kuat. Tak ada lagi gol tercipta hingga babak perpanjangan waktu selesai. Karenanya pemenang harus ditentukan melalui adu penalti.

Baca Juga: Anggota DPRD Jabar Sesalkan Punggli Pemakaman Jenazah Covid- 19 di TPU Cikadut Bandung

Italia kemudian memenangi babak penentuan ini dengan skor 3-2. Dua eksekusi pemain Italia Andrea Belotti dan Jorginho berhasil ditepis Jordan Pickfor. Sedangkan tiga penendang Inggris yang gagal adalah Marcus Rashford, Jadon Sancho, dan Bukayo Saka.

Seusai pertandingan, Pelatih Italia Roberto Mancini mengatakan puas dengan penampilan anak-anak asuhannya hingga memenangi final.

"Para pemain luar biasa, saya tidak tahu harus berkata apa lagi. Ini penting untuk semua orang dan semua penggemar,” katanya dilansir topskor.pikiran-rakyat.com dari Football Italia.

Baca Juga: Jahe Merah Dipercaya Tingkatkan Imun, Ini Cara Mengolahnya

Mancini juga mengaku terkesan melihat mental skuadnya. Selain mampu bermain tenang di kandang tim lawan, para pemainnya yang sempat kebobolan pada menit-menit awal bisa mengubah keadaan.

Dari menyamakan kedudkan menjadi 1-1, mengajak perpanjangan waktu, beradu penalti, hingga menang. Bonucci dan kawan-kawan berhasil mendominasi pertandingan dengan penguasaan bola 66 persen.

“Mereka melakukannya dengan baik. Kami langsung kebobolan gol dan kesulitan, tetapi kemudian mendominasi dari sana,” ujar eks pelatih Manchester City itu yang berharap masyarakat Italia turut merayakan keberhasilan timnas mereka.

Baca Juga: RM Bale Panghegar, Restoran Outdoor Sajikan Makanan Sunda dan Pemandangan yang Ciamik

Susunan Pemain

Italia (4-3-3): Gianluigi Donnarumma; Giovanni Di Lorenzo, Leonardo Bonucci, Giogio Chiellini, Emerson; Nicolo Barella, Jorginho, Marco Verratti; Federico Chiesa, Ciro Immobile, Lorenzo Insigne. Pelatih: Roberto Mancini

Inggris (3-4-3): Jordan Pickford; Kyle Walker, John Stones, Harry Maguire; Kieran Trippier, Kalvin Phillips, Declan Rice, Luke Shaw; Mason Mount, Harry Kane, Raheem Sterling. Pelatih Gareth Southgate.(Farhan Akmal)***

Editor: Zulkarnaen Finaldi

Tags

Terkini

Terpopuler