Kepolisian Ungkap Kronologi Tragedi Kanjuruhan, Laga Berjalan Lancar tapi Ricuh Usai Pertandingan Berakhir

- 7 Oktober 2022, 10:09 WIB
Kepolisian ungkap kronologi tragedi Stadion Kanjuruhan dan tetapkan enam tersangka.
Kepolisian ungkap kronologi tragedi Stadion Kanjuruhan dan tetapkan enam tersangka. /Antara/

KABAR PRIANGAN - Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri) ungkap kronologi tragedi yang terjadi di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, Jawa Timur.

Berdasarkan data terakhir jumlah korban tewas dalam Tragedi Kanjuruhan setelah pertandingan Arema FC vs Persebaya berakhir tersebut tercatat sebanyak 131 orang.

Dikutip kabar-priangan.com dari Antara, Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo mengatakan dalam konferensi pers di Malang, Jawa Timur, pada 12 September 2022, panitia penyelenggara Arma FC menyerahkan surat kepada Polres Malang terkait pertandingan yang dimulai pukul 20.00 itu. WIB.

Baca Juga: Manyambut Maulid Nabi, Rasulullah SAW adalah Suri Teladan bagi Umat Manusia

"Surat itu sudah ditanggapi Polres Malang secara resmi, menyesuaikan jadwal pelaksanaan menjadi pukul 15.30 WIB dengan pengamanan," kata Listyo.

Namun permintaan tersebut ditolak oleh PT Liga Indonesia Baru (LIB) dan jika jadwal pertandingan dipindah, maka akan banyak konsekuensinya seperti ganti rugi dan sebagainya.

Selanjutnya, Polres Malang meningkatkan pengamanan dari 1.073 anggota menjadi 2.034 anggota pada pertandingan Arema FC vs Persebaya dengan melakukan pengamanan di pertandingan BRI Liga1.

Baca Juga: Sinopsis Film Pamali yang Tayang di Bioskop Tanggal 6 Oktober 2022, Berikut Ini Cerita Mistisnya!

“Kemudian, dalam rakor tersebut juga disepakati khusus untuk suporter yang hadir hanya dari Aremania,” ujarnya.

Di saat pertandingan yang dimainkan pada 1 Oktober 2022 pukul 20:00 WIB antara Arema FC vs Persebaya berakhir dengan skor 2-3 untuk kemenangan tim tamu.

Proses pertandingan berjalan dengan lancar, namun di akhir pertandingan ada reaksi dari para pendukung karena hasil tersebut.

Banyaknya penonton yang masuk ke lapangan, dan tim khususnya ofisial dan pemain Persebaya Surabaya melakukan pengamanan dengan menggunakan empat kendaraan taktis Barakuda.

Baca Juga: 5 Amalan Ini Dapat Membersihkan Hati dan Pikiran Kita dari Niat untuk Bermaksiat

“Proses evakuasi berjalan cukup lama, hampir satu jam, karena sempat terjadi kendala dan hambatan karena memang terjadi penghadangan. Namun demikian semua bisa berjalan lancar dan evakuasi saat itu dipimpin Kapolres Malang,” katanya.

Namun hal itu terus berlanjut, seiring dengan semakin banyaknya penonton yang turun ke lapangan, dan akhirnya para anggota yang bertugas mulai beraksi secara paksa.

“Seperti yang kita lihat, ada yang menggunakan tameng, termasuk pada saat mengamankan kiper Arema FC Adilson Maringa,” ujarnya.

Baca Juga: Sejarah Kelahiran Rasulullah Sebagai Dasar Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW

Saat kerumunan membengkak, beberapa petugas menembakkan gas air mata. Tembakan itu mengejutkan penonton, terutama yang berada di tribun, menyebabkan mereka bergegas dan berdesakan meninggalkan arena.

Penonton yang mencoba keluar dari sana, terutama di gerbang 3, 10, 11, 12, 13 dan 14, mengalami kesulitan karena lebar pintu gerbang hanya 1,5 meter. Selain itu para penjaga pintu tidak ada di sana.

Akibat kondisi tersebut, terjadi desak-desakan di pintu keluar yang menyebabkan sumbatan di pintu keluar selama 20 menit. Akibat desak-desakan dan ditambah dengan menghirup gas air mata, sehingga banyak korban mengalami patah tulang, luka di kepala dan leher.

Baca Juga: Peluang Kerja Caregiver di Jepang Cukup Menjanjikan, Anda Berminat? Ini Besaran Gajinya

“Sebagian besar yang meninggal dunia mengalami asfiksia atau kadar oksigen dalam tubuh berkurang,” katanya.

Menurut informasi yang diterima pihaknya dari Dinas Kesehatan Kabupaten Malang, 131 orang meninggal dunia, 440 orang luka ringan dan 29 orang luka berat dalam tragedi Kanjuruhan.

Atas kejadian tersebut dan berdasarkan hasil investigasi sementara, Polri telah menetapkan enam tersangka yang bertanggung jawab atas tragedi tersebut.***

Editor: Dede Nurhidayat


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah