Lima Hal yang Bisa Kamu Nikmati di Curug Bojong Pangandaran. Dari Atraksi Berburu Bagong Hingga Body Rafting

- 27 Februari 2022, 07:43 WIB
Curug Bojong di Desa Sukahurip Pangandaran, menjadi alternatif wisata di Pangandaran. Ada lima hal yang bisa dinikmati wisatawan di Curug Bojong ini.*
Curug Bojong di Desa Sukahurip Pangandaran, menjadi alternatif wisata di Pangandaran. Ada lima hal yang bisa dinikmati wisatawan di Curug Bojong ini.* /kabar-priangan.com/Nisfa Farid Rijal /

KABAR PRIANGAN - Berwisata ke Pangandaran, selain berkunjung ke pantai yang indah, kita juga bisa menikmati wisata air terjun. Wisata air terjun yang sangat rekomended adalah Curug Bojong.

Curug Bojong terletak tidak jauh dari pusat bundaran Patung Marlin, pintu utama Pangandaran. Jaraknya sekitar 10 kilometer ke arah bukit Desa Sukahurip.

Begitu masuk kawasan wisata Curug Bojong, pengunjung akan dipungut tiket masuk sebesar Rp10 ribu, yang terdiri retribusi pengelola desa setempat yang bekerjasama dengan Perhutani dan jasa layanan wisata.

Baca Juga: Petugas TKSK Pasirwangi Garut Resmi Melaporkan Kepala Desa Pasirkiamis ke Polisi. Pasal Ini yang Diadukan

Sepanjang perjalanan menuju Curug Bojong, pengunjung akan dihidangkan dengan kegiatan masyarakat sekitar yang masih menjaga nilai-nilai tradisional pedesaaan.

Berikut ini lima Hal yang bisa kamu nikmati menuju Curug Bojong Pangandaran

Pertama, melihat aktifitas petani lahang dan genen

Tidak sedikit wisatawan asing yang berkujung ke Curug Bojong ingin melihat petani lahang yang memanjat kelapa. Menikmati saripati nira dari pohon kelapa.

Baca Juga: Dampak Invasi Rusia ke Ukraina, Stadion Saint Petersbrug Gagal Menjadi Arena untuk Final Liga Champions

Nira adalah cairan manis yang diperoleh dari batang tanaman seperti tebu, bit, sorgum, mapel, atau getah tandan bunga dari keluarga palma seperti aren, kelapa, kurma, nipah, sagu, siwalan dan sebagainya.

Nira yang dibawa petani lahang bisa diminum sebagai obat dahaga. Rasanya manis. Nira inilah yang akan diproses dan diracik untuk menjadi gula merah.

Prosesnya, air nira dipanaskan dan dicetak, dalam istilah lain adalah genen, yang menjadikanya gula aren yang tercetak.

Baca Juga: Pencairan BPNT di Buniseuri Ciamis Diduga Langgar Prokes. Para Penerima Bantuan Berdesakan Mencairkan Bantuan

Sambil melihat atraksi para penyadap nira, kita pun bisa menikmati nira hasil sadapan mereka. Rasanya sangat segar karena langsung didapat dari pohon.

Kedua, aktifitas berburu bagong

Di sepanjang jalan menuju Curug Bojong, wisatawan akan dimanjakan oleh keindahan perkebunan, seperti singkong, pohon pisang, padi, cabai, timun, tomat, dan buah-buahan lainya.

Ada yang unik di daerah perkebunan tersebut, terutama yang terletak di lereng bukit. Di areal perkebunan tersebut banyak terpasang jaring.

Baca Juga: Kapan Malam 27 Rajab? Lakukan Empat Amalan Ini

Rupanya, jaring-jaring itu sebagai jebakan untuk menangkap babi liar atau masyarakat setempat menyebutnya bagong.

Menurut Usman (56), salah satu petani, jaring-jaring tersebut dipasang untuk berburu bagong liar sebagai hama.

Terkadang ada beberapa warga membawa anjing herder untuk menakut-nakuti bagong agar tidak merusak tanaman.

Baca Juga: Selain Mantan Wali Kota Tasikmalaya, Ini Dia Mantan Pejabat dan Pengusaha yang Diperiksa KPK

Bahkan tak jarang, wisatawan bisa melihat langsung aktivitas warga setempat berburu bagong yang merusak perkebunan.

Ketiga, menikmati air terjun yang indah.

Jika tidak hujan, air Curug Bojong ini jernih dan indah. Airnya bisa digunakan untuk aktifitas berenang. Bahkan pemandangan sekitar bisa kita rekam untuk dokumentasi di ponsel berswafoto.

Di Curug Bojong ini, wisatawan juga bisa melakukan aktivitas body rafting atau river tubing di aliran sungai yang berarus deras.

Baca Juga: Perajin Amigurumi Lakukan Aksi Peduli untuk Anak-anak Korban Erupsi Gunung Semeru

Wisatawan juga bisa bermain di derasnya air terjun yang dijadikan tempat favorit untuk jumping atau melompat dan berenang di bawahnya.

Selain berenang di air terjun, ada kolam tepat di bawah air terjun. Tempat yang tepat untuk pijat di bawah pancuran air alami tersebut atau sekadar berendam untuk mendinginkan diri.

Keempat, Camping.

Di sekitar curug juga bisa digunakan aktifitas camping. Biasanya pemandu sering merekomendasikan menu makan atau juga agar lebih natural kita bisa masak nasil liwet atau ngalemeung.

Baca Juga: Ungkap Penyebab Kelangkaan Minyak Goreng, Pemkab Garut Diminta Segera Gandeng Polres

Ngalemeung  adalah beras yang dibungkus daun congkok, dimasukkan ke bambu dan dibakar.

Jika ingin bermalam, pastikan kita berkoordinasi dengan penjaga pintu atau karang taruna setempat, sehingga terjamin keamanannya.

Kelima, tracking

Bagi yang tertantang pionering atau tracking menulusuri sungai dan bukit di atas Curug Bojong, wisatawan masih bisa meneruskan berwisata ke curug-curug yang lain.

Baca Juga: Wow, Sukses Budidaya Kaktus, Pemuda Hujungtiwu Panjalu Ciamis Raup Omset Rp 15 juta Setiap Bulan

“Jika tidak hujan, banyak wisatawan datang kesini, untuk acara keluarga atau observasi lingkungan. Sejauh ini perawatan Curug Bojong masih terbilang terawat dan natural,” ujar usman. (Nishfa Farid Rijal)***

Editor: Zulkarnaen Finaldi


Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x