KABAR PRIANGAN - SMP Negeri 1 Sukaraja ditetapkan sebagai Sekolah Adiwiyata Nasional oleh Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI tahun 2021.
Keputusan itu tertuang dalam SK Menteri LHK No 1079/MENLHK/P2SDM/SDM.2/2021 tentang Penetapan Sekolah Adiwiyata Nasional tahun 2021 tertanggal 17 November 2021.
Dalam keputusan tersebut, Menteri LHK, Siti Nurbaya memutuskan 344 sekolah se Indonesia dari jenjang SD/MI sampai SMA/SMK/MA sebagai Sekolah Adiwiyata Nasional.
Untuk Tasikmalaya sendiri, Predikat Sekolah Adiwiyata Nasional hanya diraih oleh SMPN 1 Sukaraja Kab. Tasikmalaya.
Dengan ditetapkannya SMPN 1 Sukaraja, berarti saat ini baru dua SMP di Kabupaten Tasikmalaya yang telah berpredikat sebagai Sekolah Adiwiyata tingkat Nasional.
Sebelumnya, SMPN 1 Cisayong telah ditetapkan sebagai Sekolah Adiwiyata Nasional di tahun 2013 lalu.
Setelah berselang delapan tahun kemudian, baru lahir lagi satu sekolah berpredikat Sekolah Adiwiatan Nasional, yaitu SMPN 1 Sukaraja.
Kepala SMPN 1 Sukaraja, Hj. Dida Nurhayati mengatakan Penghargaan Adiwiyata ini diberikan sebagai bentuk apresiasi kepada sekolah yang mampu melaksanakan upaya peningkatan pendidikan lingkungan hidup secara benar, sesuai dengan kriteria yang telah ditetapkan.
“Saya berharap dengan pencapaian ini tentunya tantangan lebih besar dan luar biasa, dimana kami harus lebih meningkatkan pencapaian lebih baik dan dirasakan manfaatnya oleh seluruh warga sekolah khususnya dan umumnya oleh sekolah se Indonesia tentunya,” katanya.
Dida mengatakan, ada hal perlu diketahui untuk mengikuti kegiatan Sekolah Adiwiyata ini, yaitu kriteria penilaian yang terdiri dari empat aspek, yaitu aspek kebijakan sekolah yang berwawasan lingkungan hidup, aspek kurikulum sekolah yang berbasis lingkungan hidup.
“Juga aspek pengelolaan sarana dan prasarana pendukung sekolah yang ramah lingkungan,” kata Dida.
Menurutnya, point-point itu yang menjadi pilar penerapan di sekolah Adiwiyata. Dan dari empat point itu yang paling berat tantangannya adalah menumbuhkan kesadaran warga sekolah akan pentingnya menjaga, memelihara, dan membiasakan pola hidup sehat di lingkungan Sekolah.
“Setiap komponen di atas harus ada standar, implementasi dan pencapaian, mulai dari rencana aksi hingga proses raihan kriteria menjadi Sekolah Adiwiyata Nasional,” katanya.
Dia juga menegaskan, untuk mewujudkan tahapan-tahapan tersebut, perlu sinergitas atarwarga sekolah secara maksimal.
Kegiatan-kegiatan yang telah dilakukan, kata Dida, tentunya banyak melibatkan semua warga sekolah dan kerjasama dengan Komite sekolah.
Baca Juga: Dorong KPK Usut Kasus Dugaan Gratifikasi di Pemkot Banjar, Aksioma dan FRDB Sampai Demo 27 Kali
“Semua harus berkontribusi guna mewujudkan sekolah yang ramah anak dan lingkungan sehat. Sehingga Alhamdulillah dengan sendirinya memotivasi peserta didik untuk berinovasi dan kreatif dalam menciptakan lingkungan sekolah yang aman, nyaman dan tenang,” katanya.
Dia juga mengatakan bahwa raihan Sekolah Adiwiyata ini bukan sebagai akhir dari perjuangan, namun justru awal untuk bergerak ke arah yang lebih baik.
“Semoga ini awal Kami bergerak menyiapkan dan menyongsong perubahan paradigma baru pendidikan sekolah kami ke arah yang lebih baik,” katanya.***