Dalam pelaksanaannya, terlebih dahulu dilakukan Langkah-langkah berikut:
- Melakukan koordinasi dengan kepala sekolah
- Melakukan sosialisasi kepada semua warga sekolah
- Menguatkan budaya positif yang sudah ada
- Merancang program tambahan untuk menguatkan budaya positif yang sudah ada
- Bersama-sama dengan peserta didik melakukan kesepakatan
- Melakukan refleksi dan evaluasi.
Baca Juga: Diskursus 'Pemajuan Kebudayaan Melalui Literasi Sastra' di Tasikmalaya
Semua pihak yang terlibat dalam pendidikan telah memahami dan memaklumi kondisi pandemi yang sedang berlangsung dimana hampir semua aktivitas terganggu, pertemuan dalam pembelajaran/ pembelajaran tatap muka dibatasi, bahkan ada yang dilarang sama sekali.
Demikianlah, pandemi yang berkepanjangan membuat sebagian kegiatan literasi seperti membaca senyap, diskusi kelompok dan readathon terhenti.
Sebagai solusi atas permasalahan yang terjadi, akan diterapkan tagihan literasi dalam bentuk lain, siswa mengirimkan video yang berisi presentasi review buku yang telah dibacanya atau memposting review bukunya di media sosial (Facebook/ Instagram).
Baca Juga: Puting Beliung Melintas di Gunung Cupu, Belasan Rumah Rusak Tersapu
Dengan cara ini diharapkan siswa tetap mendisiplinkan diri untuk selalu melaksanakan kegiatan literasi membaca dan menulis.
Besar harapan semoga budaya positif ini dapat berjalan dengan baik dan pandemi Covid-19 segera berlalu. Wallahu’alam bisshawab.
Penulis adalah Calon Guru Penggerak Angkatan 2 Kabupaten Tasikmalaya dan pembina Literasi di SMPN 1 Sariwangi.***