"Ketersediaan pakan, menjadi permasalahan tersendiri bagi peternak. Sulitnya mendapatkan pakan dan biaya pakan menyebabkan banyak peternak berhenti," kata Ketua Bank Pakan, Farid Aroemni kepada kabar-priangan.com, Rabu 31 Maret 2021.
Baca Juga: Duel Berdarah di Tasikmalaya, Ini Fakta-fakta tentang Kedua Pelaku
Menurutnya, dengan dibentuknya bank pakan diharapkan menjadi solusi ketersediaan pakan, sekaligus mendukung swasembada protein hewan. Karena kesuksesan berternak tergantung kesiapan atau ketersediaan pakan.
"Bank pakan berharap bisa bergerak membantu para peternak, menjadi solusi yang mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat petani dan peternak," ucapnya.
Dikatakan Farid, saat ini bank pakan sedang mengembangkan budidaya rumput dengan kualitas baik untuk pakan ternak di lahan seluas 40 hektar.
Nantinya, lahan tersebut bukan saja menjamin ketersediaan pakan ternak, namun membuka peluang usaha budidaya rumput bagi masyarakat.
Baca Juga: Posisi Jabatan Kepala Kantor dan Sekretaris BPBD Garut Kosong
Karena budidaya rumput dengan jenis pakcong, momboka, janjibar dan indigopera selain mudah dibudidayakan juga memiliki nilai ekonomis. Jenis rumput tersebut memiliki nutrisi yang lebih baik dari jenis rumput lainnya.
"Dalam lahan seluas satu hektar, rumput bisa diproduksi hingga 600 ton per tahun. Dengan kesiapan lahan seluas 40 hektar, diharapkan bisa memenuhi kebutuhan pakan dan mengembalikan kejayaan Desa Guranteng sebagai penghasil susu sapi," tuturnya.