Taman Hati Farm Tawarkan Konsep Pasar 'Berjamaah'

- 28 April 2021, 13:37 WIB
Deden Subarkah
Deden Subarkah /kabar-priangan.com/Irman S/

KABAR PRIANGAN - Kesulitan dalam memasarkan hasil produksi hingga kini masih jadi kendala terbesar para petani. Mereka masih terjebak mekanisme pasar yang cenderung hanya menguntungkan segelintir pihak.

Regulasi dari pemerintah berupa adanya penerapan Harga Eceran Terendah (HET) yang bisa menjamin nasib para petani di saat panen, hingga saat ini tak kunjung terealisasi dan masih jadi angan-angan dan mimpi para petani.

Menyadari hal itu, inisiator Taman Hati Farm yakni Deden Subarkah dan Dadan Ridwan yang selama ini eksis bertani dengan menanam beragam jenis komoditi merasa sangat prihatin.

Baca Juga: Tukang Es Keliling Nekad Bikin Ulang Palsu, Rp500.000 Upal Dijual Rp100.000 Asli

Hal itu menunjukan kehadiran pemerintah dalam memfasilitasi "kasusah" patani dalam hal pascapanen cenderung setengah hati alias tak kunjung maksimal.

Makanya, Duo D, sapaan akrab dua orang petani milenial itu mengajak para petani untuk mengesampingkan janji pemerintah dalam hal ini Dinas Ketahan Pangan Peranian dan Perikanan (DKP3) yang hendak membuka pasar khusus petani di kawasan Devo Pasar Ikan.

Mereka justru berharap agar para petani bisa berjamaah dalam memasarkan hasil produksinya secara online atau dalam jaringan alias daring.

Baca Juga: Konsep Tugu Selamat Datang Sumedang Perpaduan Antara Budaya Konvensional dan Modern

"Saat ini ceruk pasar daring mengusasi sekitar 80 persen market share. Kenapa para petani menjajal ceruk pasar daring. Apalagi dalam kali percobaan pemasaran online dalam acara bertajuk "Gebyar Metik Buah Melon", antusiasme masyarakat untuk membeli komoditas pertanian cukup bagus," kata Deden.

Halaman:

Editor: Dede Nurhidayat


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x