Sotong, Cemilan Panjang Bulat dan Gurih Ukurannya Terpaksa Diperkecil

- 2 Juni 2021, 22:19 WIB
Akibat bahan baku naik, perajin cemilan sotong terpaksa memperkecil.ukurannya.
Akibat bahan baku naik, perajin cemilan sotong terpaksa memperkecil.ukurannya. /kabar-priangan.com/Irman Sukmana/

KABAR PRIANGAN - Perajin cemilan sotong di wilayah Tatar Galuh Ciamis ikut merasakan dampak setelah bahan baku naik, seperti tepung tapioka, terigu dan lainnya sejak sebulan lalu

Dengan kenaikan tepung tapioka dari Rp 165.000 dari semula 142.000 per karung (25 kg), karuan usaha yang mereka lakukan kewalahan. Agar usaha tetap jalan dan mengusahakan agar pegawai tak nganggur, mereka terpaksa memperkecil ukuran sotongnya hingga kisaran 20 persen lebih kecil dari ukuran biasanya.

"Sebab bila menaikkan harga, kita khawatir bakal mendapat protes dari pelanggan. Jadi ukuran sedikit diperkecil. Kalau terlalu kecil, juga khawatir pembeli juga protes. Yang pasti sekarang lebih baik mengurangi sedikit ukuran, tetapi barang tetap laku,” kata Hendrayana S.St, perajin sotong di Kampung Cipurut, Desa Cijulang, Kecamatqan Cihaurbeti Kabupaten Ciamis.

Baca Juga: Antara Mitos Ular Hitam Besar Cibogo Ciamis dan Kecelakaan Lalulintas di Tanjakan Cibogo, Begini Kisahnya

Ia mengakui kenaikan bahan baku tapioka sangat memukul usahanya. Disamping tapioka, harga bahan baku lain seperti terigu, plastik dan lainnya pun ikut-ikutan naik.

"Di saat bersamaan daya serap pasar juga melemah. Jadi dari biasanya bisa memproduksi 3 kuintal bahan baku, kini tak jarang hanya mampu produksi satu kuintal per hari," kata Hendrayana yang dihubungi "KP" kemarin.

Meskipun beban yang dirasakan semakin berat, perajin yang berpindah dari produksi tahu bulat ke sotong sejak tiga tahun lalu belum berencana untuk menghentikan produksi.

Baca Juga: Perempuan Dalam Video Vulgar Anak Dibawah Umur, Mengaku Awalnya Dipaksa dan Diancam Lama-lama Ketagihan

"Kasihan pekerja lah, kita berusaha mempertahankan produksi dengan kemampuan yang ada. Jumlah pegawai juga bergantian alias tidak semua bekerja per hari," ujar dia. Ia menyebut bila segmen pasarnya saat ini fokus ke daerah Jawa Tengah dan Yogyakarta, serta sebagian daerah di Jabotetabek.

"Saya mengandalkan jaringan pasar yang telah terbangun saat memproduksi tahu bulat. Alhamdulillah masih lancar, karena racikan kuliner orang Priangan Timur sangat digemari di daerah Jawa dan Yogya," kata dia.***

Editor: Teguh Arifianto


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x