Selama berbulan-bulan, Prigozhin menuduh Kementerian Pertahanan gagal memberikan dukungan yang memadai bagi pasukannya. Prigozhin mengunggah video-video provokatif di media sosial. Pada Mei lalu, ia mengancam akan menarik pasukannya keluar dari operasi jika mereka tidak mendapatkan pasokan, terutama amunisi.***