Setelah Sempat Retak akibat Pergeseran Tanah, Bangunan SD di Babakan Jeruk Akhirnya Ambruk

9 Februari 2021, 10:48 WIB
Aparat gabungan mengecek lokasi bagunan sekolah yang ambruk akibat pergerakan tanah di Kampung Babakan Jeruk, Kecamatan Cibalong. /Erwin RW/

KABAR PRIANGAN - Bangunan Sekolah Dasar (SD) di Kampung Babakan Jeruk RT 003 RW 002, Desa singajaya, Kecamatan Cibalong, Kabupaten Tasikmalaya, yang sempat retak akibat pergerakan tanah pada, Jumat (5/2/2021) lalu. Akhirnya ambruk karena retakan terus melebar akibat pergeseran tanah, Selasa (9/2/2021).

Salah seorang warga setempat tak jauh dari bangunan sekolah Wawan (54) mengatakan, bangunan sekolah tersebut mengalami retak-retak sejak sepekan lalu. Sebelum ambruk, terdengar suara gemuruh dan getaran seperti ada gempa.

Dikatakannya, bangunan sekolah SDN Babakan Jeruk ambruk sekitar pukul 05.45 wib. Ruang 2 lantai itu roboh disebabkan pergeseran tanah yang terus bergerak.

Baca Juga: Jalan Tol Cisumdawu Ruas Cileunyi-Sumedang Selesai Akhir Tahun Ini

"Sebelum ambruk di kawasan ini hujan lebat terus mengguyur sejak hari kemarin hingga dini hari. Subuh terdengar suara gemuruh dan ada getaran seperti gempa, lalu bangunan sekolah ditemukan sudah kondisi ambruk" katanya.

Danramil 1216/Cibalong Kapten Inf Endang Dudi mengatakan, pergerakan tanah yang menyebabkan bangunan sekolah dasar Babakan Jeruk tersebut diketahui oleh warga sekitar pukul 05 .45 WIB.

Dari laporan itu, pihaknya bersama kepolisian melakukan pengecekan ke lokasi.

Baca Juga: Masih Bandel, 60 Orang Pelanggar Prokes di Terminal Banjarsari Ciamis Disanksi

"Saat datang ke lokasi bangunan sudah ambruk. Kami sebelumnya juga melakukan pengecekan setelah mendapat laporan adanya sebagain dinding ruang kelas retak-retak. Pihak sekolah juga sudah diberitahukan terkait kondisi bagunan sekolah tersebut," katanya.

Pada saat kejadian pergerakan tanah, kata Endang, curah hujan yang cukup deras disertai angin terjadi di wilayah Kecamatan Cibalong.

Sehingga mengakibatkan pergeseran tanah dan bangunan sekolah mengalami keretakan.

Baca Juga: Satgas Covid Kembali Bubarkan Resepsi Pernikahan Tanpa Izin di Kota Banjar

"Tidak ada korban dalam kejadian itu, sebab masa pandemi covid 19 ini murid sekolah belajar di rumah," katanya.

Diungkapkan Endang, akibat kerusakan itu kerugian materil diperkirakan Rp 750 Juta.

Kejadian ini sudah dilaporkan dan dikordinasikan oleh Dinas Instansi terkait untuk penanggulangannya. Pergerakan tanah juga mengancam pemukiman penduduk.

Baca Juga: Main Korek Api di Kamar, Balita Nyaris Terpanggang Hidup-hidup

Pihaknya menghimbau kepada pihak sekolah dan memberikan arahan kepada warga masyarakat untuk lebih waspada.***

Editor: Dede Nurhidayat

Tags

Terkini

Terpopuler