Di Kota Tasikmalaya Harga Cabe Rawit Domba Sangat Mahal, Tembus Rp 100 Ribu per Kilogram

14 Maret 2021, 15:06 WIB
Pedagang pasar Cikurubuk menjajakan dagangan jenis cabai alias cabe domba yang saat ini harganya tembus Rp 100 ribu/Kg. /kabar-priangan.com/Asep MS/

KABAR PRIANGAN - Harga komoditas sayuran jenis cabe (cabai) rawit domba di Pasar Cikurubuk, Kota Tasikmalaya, Minggu (14/3/2021) sangat mahal, capai Rp 100.000 per Kg.

Padahal menurut pedagang, biasanya harga cabe rawit jenis domba yang juga disebut cabe rawit setan (karena pedasnya) harganya paling tinggi dijual Rp 30.000 per Kg.

Selain cabe rawit jenis tersebut, komoditas sayuran yang harganya cukup tinggi adalah cabe merah kriting.

Baca Juga: Zodiak Pisces yang Baru Jatuh Cinta, dan Virgo yang Menunggu Dilamar

Harga cabe jenis itu kini dijual dengan harga Rp 60.000 per Kg. Sedangkan untuk cabe merah lokal kini harganya justru menurun dibanding sebelumnya dimana harganya dijual Rp 35.000 per Kg.

Salah seorang pedagang di Pasar Cikurubuk, Nanang (45 tahun) mengatakan, jenis cabe yang naiknya paling tinggi adalah cabe rawit jenis domba.

Cabe rawit domba yang biasanya dijual dengan kirasan Rp 25.000 per kg hingga Rp 30.000 per kg, saat ini mencapai Rp 90 ribu per kg.

Baca Juga: Warga Gelar Tahlil di TKP Bus Pariwisata Masuk Jurang di Tanjakan Cae

"Yang naiknya paling parah cabe rawit jenis setan alias domba. Pembeli juga jadi banyak yang mengeluh," kata dia, Minggu, 14 Maret 2021.

Menurut Nanang, selama ini jenis cabe rawit domba lebih banyak dibeli masyarakat guna digunakan untuk bahan pengolah makanan ayam geprek, seblak, dan yang lainnya.

"Karena itu, pembeli umumnya membeli dalam jumlah banyak untuk diolah menjadi makanan dan dijual kembali," ujarnya.

Baca Juga: Ridwan Kamil Berduka Atas Musibah Bus Pariwisata yang Menewaskan 29 Penumpang

"Harga cabe sekarang mah bukan naik lagi Pak tapi pidah harga sehingga harganya lebih pedas dibanding rasanya," ujar Nanang menambahkan.

Ia menduga, kenaikan terjadi karena permintaan banyak dan suplai sedikit berkurang karena cuaca hujan sehingga banyak cabe yang gagal panen akibat tanamannya terserang hama busuk atau yang biasa disebut patek.

"Naiknya sudah lebih dari satu bulan belakang. Mungkin karena sudah memasuki musim hujan," kata dia.

Baca Juga: Zodiak hari ini, empat Zodiak yang Gemilang dalam keuangan dan siap berinvestasi

Sementara itu, pedagang lainnya di Pasar Cikurubuk, Santi (25) mengatakan, harga sayuran jenis cabe di kiosnya juga mengalami kenaikan. Dampaknya ujar Santi, jumlah pembeli cabai berkurang.

Atas kondisi tersebut, Santi pun mengurangi jatah mengambil ke bandar cabe. Biasanya kata Santi, ia mengambil sebanyak 20 kilogram, saat ini dikurangi hanya setengahnya saja atau hanya 5 kilogram.

Santi menambahkan, kenaikan harga cabe saat ini merupakan yang tertinggi setelah terakhir naik cukup tinggi pada momen Lebaran lalu.

Baca Juga: Pulang dari Luar Kota, Seorang Nenek Terkonfirmasi Positif Covid-19

Santi menambahkan, kenaikan cukup tinggi hanya terjadi pada komoditas cabai. Sementara harga komoditas sayur lainnya walau ada kenaikan namun relatif setandar.

Tingginya harga cabai dipasaran dibenarkan Kabid ketahanan pangan Dinas Ketahanan Pangan Pertanian dan Perikanan Kota Tasikmalaya Enung Nurteti.

Menurut Enung tingginya harga komoditas cabai dipasaran saat ini diakibatkan berkurangnya pasokan cabai akibat cuaca hujan.

Baca Juga: Ratusan Karyawan Hotel di Pangandaran Disuntik Vaksin

"Untuk pemenuhan kebutuhan cabai di Kota Tasik, 70 persennya masih berasal dari luar. Sehingga ketika petani di daerah penyuplai cabai gagal panen, pasokan ke pasar akan berkurang," katanya.

Untuk itu kata dia, pihak dinas terus mendorong agar masyarakat mau berperan aktif dalam program pemanfaatan lahan pekarangan rumah melalui program Kawasan Rumah Pangan Lestari
(KRPL) untuk ditanami palawija atau sayuran termasuk cabai guna pemenuhan kebutuhan sendiri.

"Kalau bagus, nantinya selain untuk konsumsi sendiri bisa juga untuk dibagikan ke tetangga dan lebihnya bisa dijual juga kepasar," ujar Enung.

Sekarang harga bawang juga mengalami kenaikan, bawang merah Rp 35.000, bawang putih 40.000," katanya menambahkan.***

Editor: Teguh Arifianto

Tags

Terkini

Terpopuler