Bupati dan Wakil Bupati Tasikmalaya Dilantik, Pekerjaan Berat Menanti Ade-Cecep

26 April 2021, 11:54 WIB
Tangkap layar Gubernur Ridwan Kamil menyempatkan berfoto bersama Bupati dan Wakil Bupati Tasikmalaya, Ades Sugianto dan Cecep Nurul Yakin yang baru saja dilantik, Senin, 26 April 2021.* /youtube.com/Humas Jabar/

KABAR PRIANGAN - Hari ini, Senin (26/4/2021), Kabupaten Tasikmalaya kembali memiliki Bupati Tasikmalaya - Wakil Bupati Tasikmalaya baru, dengan dilantiknya Ade Sugianto dan Cecep Nurul Yakin.

Tentu saja selain jabatan prestis yang disandang keduanya, banyak beban yang akan ditanggung oleh Ade-Cecep dalam lima tahun ke depan.

Ya, selain jabatan empuk dengan segudang fasilitas yang didapat oleh Ade dan Cecep sebagai bupati dan wakil bupati Tasikmalaya, terdapat segudang pula pekerjaan berat yang menanti keduanya.

Baca Juga: Mudik Lebaran 2021 Dilarang, Kecuali Daftar Berikut Ini Berikut Syarat-syaratnya

Masalah IPM Kabupaten Tasikmalaya yang anjlok dan berada paling dasar dibandingkan dengan kabupaten/kota sekitarnya, tentu menjadi pekerjaan berat bagi Ade dan Cecep.

Belum lagi masalah angka kemiskinan yang meningkat serta jumlah pengangguran bertambah akibat covid-19. Dan juga masalah Covidnya sendiri yang kasus penyebarannya di Kabupaten Tasikmalaya terus meningkat.

Hal lain yang selama ini menjadi sorotan masyarkat, yaitu masalah kesemrawuta ibu kota Kabupaten Tasikmalaya, yaitu Singaparna.

Baca Juga: Hikmah Ramadan: Hindari Puasa Zonk, Lakukan Enam Hal Ini

Sudah lebih dari 10 tahun ibukota Kabupaten Tasikmalaya pindah ke Singaparna, dan sudah tiga kali ganti bupati, namun kondisinya tidak banyak berubah.

Yang berubah hanyalah kepadatan penduduk, bertambahnya jumlah kendaraan serta kemacetan lalulintas yang makin menjadi-jadi.

Berdasarkan data di BPS, IPM Kab. Tasikmalaya tahun 2020 berada di paling buncit jika dibandingkan dengan daerah-daerah lain yang berada di Priangan Timur. Bahkan jika dibandingkan dengan saudaranya, Kota Tasikmalaya, angkanya cukup jauh.

Tahun 2020 ini, IPM Kota Tasikmalaya berada di angka 73,04, sedangkan IPM Kab. Tasikmalaya berada di angka 65,67.

Baca Juga: Perang Sarung, Lima Remaja Dirazia Polisi. Tiga Diantaranya Remaja Putri

Bahkan jika dibandingkan dengan Kabupaten Garut sekalipun yang sempat mendapat predikat sebagai daerah tertinggal, IPM Kab. Tasikmalaya masih di bawah Garut.

Berdasarkan data BPS, IPM Garut pada tahun yang sama berada di angka 66,12. Begitu pun jika dibandingkan dengan Kabupaten Pangandaran, ternyata IPM Kab. Tasikmalaya masih di bawahnya. IPM Kab. Pangandaran berada di angka 68,06.

Kondisi ini tentunya menjadi tantangan yang berat bagi pasangan Ade Sugianto dan Cecep Nurul Yakin. Apalagi jika melihat kondisi penduduk miskin di Kab. Tasikmalaya pun, jumlahnya cukup tinggi, yaitu sebanyak 181.520 jiwa.\

Baca Juga: Upah Pengubur Jenazah Covid- 19 di Kota Banjar Belum Dibayar, Nilainya Mencapai Rp204 Juta

Kondisi rendahnya IPM Kab. Tasikmalaya ini, menurut dosen STIA Tasikmalaya, DR. Basuki Rahmat, mmperlihatkan sejauhmana keberhasilan pembangunan di Kabupaten Tasikmalaya.

“IPM ini kan standar pembangunan yang ditetapkan oleh pemerintah, bahkan UNDP. Ukuran keberhasilan pemerintah itu bisa kita lihat dari IPM. Kalau IPMnya rendah, berarti kinerja pemerintah selama ini dipertanyakan,” kata Basuki.

Menurutnya, untuk melihat kinerja pemerintah itu sangatlah mudah. Pertama, bisa dilihat dari angka IPM-nya. Lalu, APBD-nya digunakan untuk apa.

Baca Juga: Terlalu! di Bulan Ramadan Ini 12 Pasangan Bukan Muhrim Tertangkap Bedua di Kamar Kost Hingga Larut Malam

Karena menurutnya, APBD itu adalah input dan IPM merupakan output. “Jika APBD besar, tetapi IPM-nya rendah, berarti penggunaan APBD selama ini untuk apa?” tanya Basuki.

Apalagi menurutnya, ABDP Kab. Tasikmalaya yang sebesar Rp 3,5 Triliun ini cukup besar jika dibandingkan dengan Kabupaten/Kota lain.

“Namun jika APBD besar sementara IPM-nya rendah, berarti ada yang salah dalam penggunaan APBD-nya,” kata dia.

Baca Juga: Hendro Masuk PAN Tidak Lewat 'Jendela'

Menyikapi masalah ini, maka karena saat ini Kabupaten Tasikmalaya memiliki pasangan Bupati dan Wakil Bupati yang baru, Basuki menyarankan agar pemerintah merubah orientasi penggunaan APBD-nya agar berpihak kepada masyarakat.

“Belanja publik harus ditingkatkan minimal 30 persen dari APBD. Kalau itu dijalankan, saya yakin IPM pun akan meningkat. Karena belanja publik ini akan langsung mendongkrak perekonomian masyarakat,” katanya.

Selain itu, Basuki juga menyarankan agar Bupati dan Wakil Bupati yang baru dilantik untuk melakukan reformasi birokrasi.

Baca Juga: Tahun Ini 2.900 Ekor Sapi di Sumedang Ditargetkan Miliki Asuransi

“Dan ke tiga, berikan kepemimpinan yang memberikan teladan. Itu saja. Jika itu dilakukan, maka Insya Allah Tasikmalaya bisa jadi juara dalam segala hal,” katanya***

Editor: Zulkarnaen Finaldi

Tags

Terkini

Terpopuler