KABAR PRIANGAN - Saat ini, di Indonesia sudah ditemukan tiga varian virus corona penyebab Covid-19.
Dikutip dari beberapa sumber, banyak varian virus corona yang ditemukan telah masuk dan menyebar di Indonesia.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengumumkan penamaan baru terhadap varian virus corona yang ditemukan.
Baca Juga: Kasus Covid-19 Melonjak di Kabupaten Tasikmalaya, Dinas Pendidikan Evaluasi PTM
Penamaan baru ini dipilih setelah adanya diskusi dan peninjauan dari banyak sistem penamaan potensial.
Berikut sembilan penamaan baru dari WHO untuk varian corona yang telah ditemukan:
1. Varian Alpha
Merupakan penamaan varian virus corona yang ditemukan di Inggris dan memiliki nama ilmiah B.1.1.7
Baca Juga: Sumedang Mulai Siaga 1 Covid-19, Wabup Erwan Dinyatakan Positif
2. Varian Beta
Merupakan penamaan varian virus corona yang ditemukan di Afrika Selatan dan memiliki nama ilmiah B.1.351
3. Varian Gamma
Merupakan penamaan varian virus corona Brasil yang memiliki nama ilmiah P.1.
4. Varian Epsilon
Merupakan penamaan virus corona California yang memiliki nama ilmiah B.1.427 atau B.1.429
Baca Juga: Berpotensi Terjadinya Kerumunan, Satgas Covid-19 Tutup Hiburan Komedi Putar
5. Varian Iota
Merupakan penamaan virus corona New York yang memiliki nama ilmiah B.1.526
6. Varian Delta
Merupakan penamaan varian virus corona yang ditemukan India dan memiliki nama ilmiah B.1.617.2.
7. Varian Kappa
Merupakan penamaan untuk varaian virus garis keturunan pertama B.1.617 yang ditemukan di India pada Oktober 2020
Baca Juga: Klaster Covid-19 Muncul di Kampung Arinem Garut, 38 Warga Terkonfirmasi Positif Covid
8. Varian Theta
Merupakan penamaan virus corona Filipina yang memiliki nama ilmiah P.3.
9. Varian Zeta
Merupakan penamaan varian virus corona Brasil yang memiliki nama ilmiah P.1
Dari sembilan varian virus corona tersebut, sudah masuk di Indonesia yaitu varian Alpha, varian Beta, dan yang terbaru adalah varian Delta.
Baca Juga: Pemakaman Jenazah Covid-19 di Ciwalen Garut Sempat Tertunda, Penyebabnya...
Khususnya untuk varian Delta ini, disebut yang menjadi sebab terjadinya lonjakan kasus Covid-19 di Kudus, Jawa Tengah.***