Stok APD Petugas Pemakaman Covid-19 Kota Tasik Habis, Pemkot Kebingungan Anggaran

24 Juni 2021, 16:06 WIB
Proses pemakaman jenazah Covid- 19 di Kota Tasikmalaya. /kabar-priangan.com/ Asep M Saepuloh/

KABAR PRIANGAN - Ketersediaan Alat Pelindung Diri (APD) petugas pemakaman Covid-19 Kota Tasikmalaya, Jawa Barat, habis akibat terus meningkatnya pasien covid-19, termasuk bertambahnya pasien yang meninggal akibat Covid sejak beberapa pekan terakhir ini.

Untuk ketersediaan APD tersebut, Pemerintah Kota Tasikmalaya berupaya mengalihkan anggaran dari alokasi kegiatan lainnya. Karena dana penanggulangan Covid-19 di Kota Tasik sudah sangat minim.

"Tadi ada laporan APD petugas pemakaman Covid-19 habis. Saya juga sudah minta kepada Plt BPBD supaya cepat mengajukan karena kondisi seperti ini. Kita kekurangan anggaran dan sedang mencari relokasi anggaran dari pos anggaran alokasi lain yang bisa," ujar Sekretaris Daerah Kota Tasikmalaya, Ivan Dicksan, Kamis 24 Juni 2021.

Baca Juga: Plt Wali Kota Positif Covid-19, Bale Kota Tasikmalaya Tutup Sepekan, Untuk Pelayanan Disediakan Loket Khusus

Sekarang anggaran yang tersisa ada BTT 1,5 miliar. Itu juga kata Ivan, tidak bisa dipakai hanya penanganan Covid-19 saja karena untuk bencana lainnya.

Ivan juga mengaku, pihaknya masih menghitung kebutuhan anggaran Covid-19 terutama kebutuhan pemakaman pasien meninggal yang sangat mendesak dengan kondisi darurat sekarang ini mulai dari kebutuhan anggaran peti mati, APD, obat-obatan, biaya PPKM, bantuan warga yang isolasi mandiri, konsumsi, dan biaya perawatan pasien Covid-19 di rumah sakit serta kebutuhan lainnya.

"Permasalahannya sekarang frekuensi Covid-19 tinggi yang anggarannya sebetulnya dicover dari Kemenkes, harus di-back up dulu oleh kita, makanya ini benar-benar dioptimalkan," kata Ivan.

Baca Juga: Di Tengah Mewabahnya Corona, Nakes di Tasik Pakai Baju APD Sobek Ditambal Plester

Ivan pun mendesak gugus tugas kelurahan yang setiap bulannya menerima anggaran Covid-19 hampir Rp15 juta per bulan untuk benar menjalankan tugas dan fungsinya serta turun langsung ke perkampungan.

Terutama terkait penanganan warga positif atau isolasi mandiri di wilayahnya bisa diberikan bantuan gratis pengobatan secara optimal.

"Kelurahan juga jangan hanya memakai anggaran itu untuk kegiatan bersifat seremonial sosialisasi saja. Tapi warga terpapar yang sedang isolasi mandiri juga harus dijamin bantuan penanganannya. Saya ingatkan kelurahan harus optimal dan benar-benar berperan aktif. Ini kondisinya darurat Covid-19," ujar Ivan.

Baca Juga: Duh Kasihan! Uang untuk Beli Hewan Kurban Rusak Dikerubuti Semut, BI Tak Bisa Ganti Karena Rusaknya 65 Persen

Sebelumnya, Pelaksana Tugas (Plt) Wali Kota Tasikmalaya Muhammad Yusuf menyebutkan, selama kurun waktu 22 hari terakhir jumlah kematian akibat Covid-19 di wilayahnya meningkat drastis mencapai 67 orang.

Jika dirata-ratakan hampir setiap harinya 3 pasien Covid-19 meninggal di wilayah Kota Tasikmalaya selama tiga pekan terakhir ini.

Pihaknyapun berencana akan terus memperluas penyekatan jalan protokol dan tempat keramaian jika kondisi penyebaran Covid-19 terus meningkat.***

 

Editor: Sep Sobar

Tags

Terkini

Terpopuler