Diduga Ada Kejanggalan, Polisi Bongkar Dua Makam Warga Sukarame

4 Oktober 2021, 16:33 WIB
Pihak Satreskrim Polres Tasikmalaya melakukan pembongkaran dua makan warga di Desa Sukarapih dan Desa Wargakerta Kecamatan Sukarame Kabupaten Tasikmalaya, Senin, 4 Oktomber 2021. /kabar-priangan.com/Aris MF/

KABAR PRIANGAN - Pihak Satreskrim Polres Tasikmalaya melakukan pembongkaran dua makan warga di Desa Sukarapih dan Desa Wargakerta Kecamatan Sukarame Kabupaten Tasikmalaya, Senin, 4 Oktober 2021.

Upaya ini dilakukan untuk melakukan otopsi serta mencari penyebab pasti kematian dua warga tersebut. Dimana pada Selasa, 28 September 2021 lalu, ditemukan tewas mengambang dan tertindih bangunan gubuk (saung) kolam pembibitan ikan di Kampung Sosopan Desa/Kecamatan Sukarame Kabupaten Tasikmalaya.

Proses otopsi yang melibatkan dokter forensik RS Polri Sartika Asih Bandung ini mendapatkan pengawalan ketat anggota kepolisian. Sejumlah warga dan keluarga korban nampak menyaksikan proses otopsi meski dari jarak jauh.

"Jadi otopsi yang kita lalukan ini guna memastikan penyebab kematian dari dua warga tersebut. Karena dari informasi keluarga dan masyarakat, ada kejanggalan akan kematian korban. Kita dalami dan pastikan bersama dokter forensik," jelas Kasat Reskrim Polres Tasikmalaya, AKP Hario Prasetio Seno.

Baca Juga: Mertua dan Menantu Tewas Tertimpa Saung di Kolam Pembibitan Ikan di Sukarame Kabupaten Tasikmalaya

Dijelaskan Hario, jika kematian Dadan (35) dan mertuanya Usup (70) meninggal akibat tersengat aliran listrik di lokasi kolam ikan. Maka dari itu, polisi memastikan apa benar keduanya meninggal akibat sengatan listrik atau memang akibat tertimpa bangunan saung yang roboh.

Kapolsek Sukarame, Ipda Hajar Supiar menjelaskan, jika proses otopsi yang dilakukan ini memang terkait dengan temuan meninggalnya dua warga di kolam pembibitan ikan pada pekan lalu.

Awalnya keduanya diduga tertimpa bangunan saung. Namun dari pihak keluarga, ingin mengetahui lebih jelas dari kasus ini.

"Karena ada beberapa keterangan para saksi dimana kemungkinan meninggalnya ini tidak wajar. Sehingga kami dari kepolisian mendatangkan saksi ahli untuk melakukan kegiatan otopsi," jelas dia.

Ia berharap, dengan hasil otopsi ini bisa mengerucut dan memperjelas kematian kedua korban akibat apa. Otopsi dilakukan pada dua makam di Tempat Pemakaman Umum berbeda yakni di Kampung Bageur Desa Sukarapih dan Kampung Cikembang Desa Wargakerta.

Baca Juga: Harga Logam Mulia Emas Senin 4 Oktober 2021 Naik Tipis

Pihaknya menghaturkan terimakasih pada keluarga, tokoh masyarakat, pemerintah desa, hingga proses otopsi berjalan lancar. Ada pun untuk hasilnya belum bisa dibeberkan dan harus menunggu hasil laporan dokter forensik beberapa hari kedepan.

Sementara itu, perwakilan keluarga korban, Yana Suryana, menjelaskan, jika setelah prosesi pemakaman kedua korban, pihak keluarga merasa ada kejanggalan. Hingga keluarga berusaha untuk mencari kepastian penyebab kematian keduanya. Hal inipun langsung direspons oleh pihak kepolisian yang bergerak cepat.

"Agar semuanya jelas apa penyebab kematiannya. Paling tidak untuk menghapus kesimpang-siuran informasi selama ini berkembang," jelas dia.

Dikatakan dia, sejumlah kejanggalan tersebut yakni adanya bekas luka bakar seperti tersengat api di tangan sebelah kiri. Ditambah lagi, korban Dadan, tidak memiliki riwayat penyakit jantung. Korban pun tidak ditemukan luka lebam di bagian tubuhnya layaknya orang yang tertimpa benda keras (saung).

Baca Juga: Kawasan Mekarasih Jatigede Diproyeksikan Jadi Sentra Komoditas Pisang di Sumedang

Sehingga, atas temuan ini, maka pihaknya menduga jika korban tewas tersengat aliran listrik. Namun pihaknya tidak bisa mendahului hasil otopsi kepolisian.

"Kita tidak ingin mendahului kepolisian. Akan tetapi semua temuan itu kita sampaikan ke pihak kepolisian," jelas Yana.***

Editor: Teguh Arifianto

Tags

Terkini

Terpopuler