Jelang Pilrek Unsil 2022, Bakal Calon Rektor Jadi Dua Orang, Prof Iis Marwan Resmi Mendaftar

24 Desember 2021, 18:22 WIB
Guru Besar Pendidikan Olahraga Unsil Tasikmalaya Prof Iis Marwan (kanan) secara simboois menyerahkan berkas pendaftaran untuk mengikuti bursa Pilrek Unsil 2022.* /Kabar-Priangan.com/Irman Sukmana

KABAR PRIANGAN - Salah seorang Guru Besar Universitas Siliwangi (Unsil) Tasikmalaya, Prof. Iis Marwan memastikan maju pada bursa Pemilihan Rektor (Pilrek Unsil) 2022. Ia mengembalian formulir pendaftaran ke Sekretariat Pilrek Unsil, Kompleks Rektorat Kamis 23 Desember 2021.

Dengan demikian, jumlah bakal calon rektor dalam perhelatan Pilrek Unsil 2022 yang telah resmi melakukan pengembalian baru dua dari delapan orang yang mengambil formulir pendaftaran.

"Ya satu hari menjelang penutupan bakal calon rektor Unsil dalam Pilrek Unsil 2022, baru dua orang yang telah mengembalikan formulir yakni Prof. Iis Marwan dan Prof. Muradi," ucap salah seorang Panitia Pilrek Unsil 2022 Dr. Dedi Djuliansah yang menerima kedatangan Iis.

Baca Juga: Pelaku Tabrak Lari Dua Sejoli Handi dan Salsabila di Nagreg Ditangkap, Kasus Dilimpahkan ke Pomdam

Iis yang kini menjabat Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Politik (FISIP) Unsil memutuskan maju karena mendapat dorongan dari para sesepuh Unsil, rektor Unsil, tokoh masyarakat, rekan-rekan senat dan civitas akademika Unsil lainnya.

Rekam jejak Pa Haji Iis, demikian ia disapa, dalam memimpin banyak organisasi mulai di kampus maupun di luar kampus menjadi modal bagi dirinya manakala ditakdirkan menakhodai biduk Unsil ke depan.

Iis sebelumnya menjadi Ketua KONI Kota Tasikmalaya dua periode, menginisiasi pembentukan Komite Sekolah di Tasikmalaya saat dapat amanah jadi Ketua Dewan Pendidikan Kota Tasikmalaya, serta menjadi Plh Rektor Unsil hingga Unsil memperoleh akreditasi B (dari semula C).

Baca Juga: Miftachul Akhyar Ditetapkan Sebagai Rais Aam PBNU Periode 2021-2026

Hal itu menjadi bukti bahwa dia mencoba mengimplementasikan salah satu nilai filosofi Siliwangi yakni membawa Unsil tetap wangi di masyarakat.

"Saya sih tidak terlalu berambisi untuk maju, tetapi Pak Rektor, rekan senat serta para sesepuh sudah mendorong ikut bursa, ya diniatan dengan Bismillah saja," ujar dia seusai pengembalian formulir.

Menurutnya, ketika amanah dan tanggung jawab untuk memimpin Unsil diberikan pada dia, dosen yang merintis karier sejak tahun 1988 ini tentu siap memikulnya dengan mengedepankan kebersamaan seluruh komponen yang ada.

Baca Juga: Yahya Cholil Staquf Terpilih Jadi Ketua Umum PBNU

"Sebagai titik awal, siapa pun yang memimpin Unsil ke depan harus berupaya memperkuat kepercayaan dengan merealisasikan predikat Wilayah Bebas dari Korupsi (WBK) dan Wilayah Birokrasi Bersih dan Melayani (WBBM)," ujarnya.

Saat ini, FISIP Unsil yang diperjuangkan Iis mendapat akreditasi B dari sebelumnya C serta masuk kelompok 32 dari 64 perguruan tinggi dalam hal Zona Integritas di Indonesia.

"Namun hal itu belum memenuhi syarat untuk dapat WBK karena WBK ditentukan faktor lain seperti dukungan universitas," ujar dia.

Baca Juga: Kisah Prihatin Keluarga Peserta X Factor Indonesia Asal Tasik, Berharap 'Peurih' Gan Gan Wigandi Jadi 'Peurah'

Menurut dia, predikat itu akan menjadi titik tolak sebelum merealisasikan Unsil mengubah status dari Satuan Kerja (Satker) menjadi Badan Layanan Usaha.

"Unsil dapat predikat WBK jadi harga mati dan modal utama menjadi BLU. Zona Integritas tak hanya soal keuangan saja melainkan layanan prima, fasilitas pendukung, salam senyum dan nyaman untuk disabilitas jadi penilaian," ucapnya.

Seperti diketahui, Iis pun menginisiasi trotoar jalan menuju FISIP Unsil sudah ramah terhadap disabilitas.*



Editor: Arief Farihan Kamil

Tags

Terkini

Terpopuler