Angka Kasus Kematian Akibat DBD di Sumedang, Meningkat Dua Tahun Terakhir, Ini Penjelasan Dinkes

4 Januari 2022, 18:27 WIB
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) pada Dinas Kesehatan Sumedang, dr. Renny Kurniawati Anton menyebutkan, angka kasus DBD naik signifikan di tahun 2021. /kabar-priangan.com/DOK Dinkes/

KABAR PRIANGAN - Dinas Kesehatan Kabupaten Sumedang Jawa Barat menyebut, penyebaran angka DBD (demam berdarah dengue) di Sumedang meningkat signifikan dalam kurun waktu dua tahun terakhir.

Berdasar data pada tahun 2020, Dinas Kesehatan Sumedang,mencatat angka kasus DBD mencapai sebanyak 707 kasus.

Pada tahun 2020 angka kematian akibat kasus DBD di Sumedang, sebanyak 7 orang. 

Baca Juga: Bupati dan Wabup Sumedang Sentil Kinerja OPD yang Masih Sering Telat Mengeksekusi Kegiatan

Sedangkan catatan di tahun 2021, angka kasus DBD di Sumedang tercatat sebanyak 1.089 kasus. Dengan angka kematian berjumlah 13 orang. 

Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) pada Dinas Kesehatan Sumedang, dr. Renny Kurniawati Anton menyebutkan, angka kasus DBD naik signifikan di tahun 2021 terutama pada bulan Oktober.

"Pada Oktober 2021 memang (kasus DBD) dan angka kematian akibat DBD cukup meningkat. Padahal di tahun 2019 di Sumedang tidak ditemukan angka kematian," ujar Renny, Selasa, 4 Januari 2022.

Baca Juga: Program Disdukcapil Sumedang Ini, Permudah Pelajar Dapatkan KTP Elektronik, Cukup Rajin Bersekolah

Renny memaparkan, naiknya angka kasus DBD di Sumedang diperkirakan karena pengaruh cuaca yang tak menentu. Sehingga menyebabkan populasi nyamuk aedes aegypti pembawa virus DBD meningkat.

"Ditambah dalam kurun waktu 2020-2021, kami dan masyarakat lebih fokus ke pencegahan menangani Covid-19," ucapnya.

Kata Renny, Dinas Kesehatan Sumedang telah melakukan sejumlah langkah mengantisipasi serta pencegahan dan pengendalian DBD. 

Baca Juga: SUMEDANG: Sosok Penting Ini Tampil Kaya Seleb, Hobi Traveling Tapi Tak Segan Lakukan Ini

Menurutnya, fasilitas kesehatan, seperti Puskesmas maupun RSUD siap siaga dengan melakukan deteksi dini dan penanganan yang cepat dalam persoalan penanganan DBD.

"Pasien yang mempunyai gejala DBD dan masyarakat yang diduga DBD, walaupun hanya demam saja, langsung ditangani dengan cepat," tuturnya.

Upaya lainnya, pada Bulan Oktober 2021 Bupati Sumedang, H. Dony Ahmad Munir juga mengeluarkan Surat Instruksi Bupati sampai ke tingkat desa, untuk melakukan gerakan PSN di setiap rumah.

Baca Juga: Seram, Mitos Mahluk Halus Tanpa Kepala dan Ular Raksasa di Jalan Tol Cisumdawu Sumedang

Dinas Kesehatan Kabupaten Sumedang kini mengajak masyarakat rutin melakukan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN), guna mencegah penyebaran DBD.

Diharapkan dengan upaya yang masif dari semua pihak pencegahan dan pemberantasan sarang nyamuk bisa dimaksimalkan. 

"Kami juga sedang mengkaji apakah ini siklus 5 tahunan, karena ada istilah kenaikan angka kasus DBD siklus 5 tahunan. Tapi yang jelas, meski terjadi kenaikan jumlah kasus DBD di Sumedang, tidak ditetapkan status darurat DBD," ujar Renny.***

Editor: Nanang Sutisna

Tags

Terkini

Terpopuler