KABAR PRIANGAN - Kekecewaan warga miskin Keluarga Penerima Manfaat (KPM) terhadap kualitas beras program Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT), tidak hanya dirasakan warga Kecamatan Kawali.
Ternyata beras berkualitas jelek bantuan sosial (bansos) dari pemerintah itu pun dialami oleh warga miskin di Lingkungan Citapen, Kelurahan Kertasari, Kecamatan Ciamis, Kabupaten Ciamis.
Diperoleh informasi, komoditas yang diterima KPM pada 20 Desember 2021 untuk delapan bulan diantaranya beras delapan karung dengan berat kisaran 11 kg, telur 4 kilogram, kacang hijau 2 kg, dan kacang merah delapan bungkus.
Selain itu kentang delapan bungkus, buah apel delapan bungkus, dan tahu tempe empat bungkus. Komoditas tersebut dihitung setara bantuan nominal uang sebesar Rp 1,6 juta.
"Bantuan per bulannya Rp 200 ribu, dikali delapan bulan untuk periode Mei-Desember 2021, jadi jumlahnya Rp 1,6 juta. Bantuannya paket kebutuhan makan sehari-hari, namun tidak ada daging ayam," ucap Joko Purwanto, mewakili istrinya Pipit Triani sebagai KPM, Selasa 11 Januari 2021.
"Untuk kualitas beras memang kurang bagus, sehingga dari 11 kilogram yang kami terima kami jual dan diterima dengan harga Rp 7.000 per kilogram di Pasar Manis Ciamis," ujar Joko, menambahkan.
Joko menyebutkan, sepengetahuannya beras yang ia terima mestinya 12 kilogram per karung, namun ternyata tidak sesuai dengan yang diharapkannya yaitu hanya sekitar 11 kilogram.
Selain kuantitas yang kurang, berasnya sedikit menguning bercampur kerikil. Kondisi beras yang jelek tersebut memaksanya ditukar ke pasar dengan perhitungan dari 11 kilogram beras BPNT menjadi 7 kilogram beras kualitas yang dianggap layak dikonsumsi oleh keluarganya.
Hal senada juga diungkapkan Wiwit Yulianto yang merasa kecewa dengan jeleknya kualitas beras bantuan program pemerintah tersebut. Apalagi jika dikonsumsi sedikit bau. "Tadinya kami berharap beras bantuan dari pemerintah ini kualitasnya bagus," katanya.
Mengenai program BPNT yang ia terima adalah pangan bukan berbentuk uang utuh, dirinya tidak mempermasalahkannya. Asalkan kualitas pangannya sesuai standar.
"Kalaupun menjadi uang, tetap saja nantinya dibelanjakan pangan dan pangan yang saya terima diusahakan yang bagus saja yang layak makan," ucapnya.
Saat Kabar-Priangan.com/ Harian Umum Kabar Priangan berupaya mengonfirmasi masalah ini mendatangi langsung Kantor Dinas Sosial Kabupaten Ciamis, Selasa 11 Januari 2022, menurut seorang pegawai, kepala Dinas Sosial, sekretaris maupun kepala bidang, tak ada di tempat.
Hingga berita ini naik tayang, belum ada pihak dari Dinsos Ciamis yang bisa memberikan penjelasan secara langsung terkait hal tersebut.*