PRIA HEBAT. Mantan Pejabat Pemkab Garut Ini Sudah 136 Kali Donor Darah. Kalau Tidak Donor, Begini Rasanya

25 Februari 2022, 09:13 WIB
Didit Gordha, mantan Camat di Garut sudah 126 kali mendonorkan darahnya sehingga mendapatkan penghargaan dari Presiden RI.* /Dindin Herdiana/

 

\KABAR PRIANGAN - Setiap orang pasti selama hidupnya ada yang belum pernah melakukan donor darah. Mungkin juga bagi kebanyakan orang, donor darah bukan suatu agenda rutin yang harus dilakukan.

Tetapi berbeda dengan Didit Gordha yang kini usianya menginjak 65 tahun. Mantan pejabat Pemerintahan Kabupaten Garut ini sudah menganggap donor darah suatu hal yang musti dilakukannya setiap tiga bulan sekali.

Ditemui di Kantor Lembaga Lansia Indonesia (LLI) Kab. Garut, ia mengaku bahwa melakukan donor darah sejak dirinya duduk di STPDN.

Baca Juga: Carabao Cup: Statistik Memihak Liverpool Sementara Chelsea Bisa Menjadi Kuda Hitam. Ini Head to Head Keduanya

Ia menyebutkan, awalnya tidak memiliki tujuan apapun untuk mendonorkan darahnya hanya sebatas keinginan semata.

Ia menceritakan, pada saat kuliah di STPDN dirinya tergugah ujug-ujug ingin donor darah. Padahal, waktu itu bisa dihitung jari rekan-rekan nya yang ikut donor darah.

"Saya masih ingat waktu itu masih di STPDN. Saya ujug-ujug saja ingin donor darah, saya ingin saja, saya tidak diajak, saya tidak terpaksa, pokoknya pada waktu itu ingin saja donor darah" ujarnya, Kamis 24 Februari 2022.

Baca Juga: Peluang Persib Geser Arema FC Terbuka Lebar. Robert Alberts Janjikan Maung Bandung Tampil Maksimal

Selanjutnya, kata Didiet, lulus dari STPDN melakukan donor darah akhirnya merasa kebutuhan. "Lamun teu donor darah teh asa boga hutang (kalau tidak donor darah perasaan punya hutang),” katanya.

Dan akhirnya sejak keluar STPDN, dirinya selalu mendonorkan darahnya setiap tiga bulan sekali. “Alhamdulillah hingga saat ini saya sudah 136 kali donor darah" ujarnya.

Menurut Didiet, donor darah akan terus dilakukan hingga sudah tidak mampu melakukannya. Karena donor darah selain membantu orang yang membutuhkannya juga setelah donor darah badan malah terasa segar.

Baca Juga: Mantan Wali Kota Tasikmalaya Kembali Diperiksa KPK, Sebagai Saksi TPK Dugaan Korupsi Pengurusan DAK 2018

"Saya punya niat tulus, saya berinisiatif mendonorkan darah saya bagi yang membutuhkan. Apalagi Garut selalu kekurangan darah, persediaan dan permintaan tidak seimbang," ujar Didiet yang pernah menjabat camat Sukawening, Malangbong, dan Leuwigoong ini.

Ia mengatakan, kegiatan donor darah tiga bulan sekali dikatakan selalu lancar, ia juga tetap menjaga kesehatannya dengan berolahraga secara teratur agar tetap bisa mendonorkan darah.

"Saya juga pernah menjadi pengurus PMI dan beberapa organisasi, saya juga sering beraktivitas dan kini menjadi pengurus lembaga lansia," ujarnya.

Baca Juga: Delapan Daerah Sudah Diajukan Sebagai Calon Daerah Otonom Baru oleh Pemprov Jabar. Ini Daftarnya

Didiet mengaku, selalu menjaga kesehatannya agar tetap bisa mendonorkan darahnya, caranya berolahrada dan terus beraktivitas.

Manfaat donor darah pun dirasakannya membuat tubuhnya menjadi segar dan bugar.

"Saya terakhir pensiun di Bappeda. Kalau sudah biasa donor darah badan tidak terasa apa apa meski usia saya sudah 65 tahun. Lihat saja dan rasakan sedniri" ujarnya.

Baca Juga: Misteri Galunggung, Kisah Mama Ajengan Kikisik yang Disebut-sebut Mampu Membelokan Amuk Lahar Panas Galunggung

Dalam kesempatan itu, Didiet juga menyampaikan rasa bangganya ketika mendapatkan penghargaan Satyalancana Kebaktian Sosial dari Presiden RI Susilo Bambang Yudoyono (SBY) pada tahun 2012 sebagai apresiasi telah mendonorkan darahnya sebanyak 100 kali.

"Memang melakukan donor darah bukan tujuan saya untuk mendapatkan penghargaan. Tidak ada penghargaan pun donor darah akan terus saya lakukan. Saya memiliki darah golongan B mudah mudahan saja apa yang dilakukan oleh saya dapat bermanfaat bagi orang lain," ujar H. Didiet Gordha.***

Editor: Zulkarnaen Finaldi

Tags

Terkini

Terpopuler