Perahu Abah Jaya Terbalik, Seorang Nelayan Tewas di Pantai Sayangheulang Garut

24 Mei 2022, 18:32 WIB
Tim dari Pos SAR Tasikmlaya bersiap melakukan upaya pencarian terhadap nelayan yang dilaporkan hilang di wilayah perairan Pantai Sayangheulang, Kecamatan Pameungpeuk Garut. /kabar-priangan.com/DOK Kantor SAR Bandung/

KABAR PRIANGAN - Pantai selatan Garut kembali menelan korban jiwa. Kali ini seorang nelayan meninggal dunia dan seorang lagi dinyatakan hilang setelah perahu yang mereka gunakan untuk mencari ikan terbalik di perairan Pantai Sayangheulang, Kecamatan Pameungpeuk.

Adanya sebuah perahu nelayan yang terbali di kawasan Pantai Sayangheulang, Kecamatan Pameungpeuk, diungkapkan Kepala Kantor SAR Bandung, Deden Ridwansyah. 

Peristiwa itu terjadi pada Selasa 24/l Mei 2022 sekitar pukul 03.00 dinihari.

Baca Juga: Pemkab Garut dan UPI Lakukan Kerjasama Bidang Pendidikan dan Pengembangan SDM

"Tadi kami telah mendapatkan laporan adanya sebuah perahu nelayan bernama "Abah Jaya" yang terbalik setelah dihantam gelombang di kawasan perairan Pantai 

Sayangheulang, Pameungpeuk. Ada tiga orang nelayan dalam perahu itu yang ikut terjatuh ke dalam laut," ujar Deden.

Setelah menerima laporan, tutur Deden, pihaknya langsung menurunkan tim untuk membantu pencarian terhadap nelayan yang jatuh ke laut akibat terbaliknya perahu yang mereka tumpangi.  

Baca Juga: Cegah Penumpukan di RSUD dr Slamet Garut, Peserta JKN KIS Dimudahkan dengan Antrean Online

Tim penyelamat yang diberangkatkan ke lokasi diambil dari pos terdekat yakni Pos SAR Tasikmalaya.

Dikatakannya, dari laporan yang diterimanya, nelayan yang ikut terjatuh ke laut akibat perahu yang mereka gunakan terbalik yakni Ade Jamidin (52), warga Kampung Mancagahar RT 02 RW 06, Desa Mancagahar, Kecamatan Pameungpeuk. 

Selain itu ada juga dua orang ABK (anak buah kapal) yang juga ikut terjatuh ke laut yakni Agus (52), warga Komplek Nelayan, Desa Pamalayan, Kecamatan Cikelet, dan Nanan (24), warga Kampung Mancagahar RT 01 RW 06, Desa Mancagahar, Kecamatan Pameungpeuk.  

Baca Juga: Ini Dia Daftar Kecamatan di Garut yang Terdapat Kasus Penyebaran PMK. Paling Tinggi di Kecamatan Ini

Deden mengungkapkan, ketiga orang nelayan yang terjatuh ke dalam laut itu sempat tenggelam. Nanan masih bisa diselamatkan sedangkan Ade Jamidin ditemukan sudah dalam kondisi meninggal dunia. Sementara itu, seorang nelayan lainnya bernama Agus, hingga saat ini masih dalam pencarian.

"Dari tiga nelayan yang ikut terjatuh dan tenggelam di laut, satu di antararanya berhasil diselamatkan, satu ditemukan sudah meninggal dunia, dan yang satu lagi hilang dan masih dalam proses pencarian," katanya.

Ia berharap, proses pencarian terhadap seorang nelayan yang hilang bisa segera membuahkan hasil. Upaya pencarian melibatkan tim SAR Gabungan dari berbagi unsur mulai dari Kantor SAR Bandung, TNI-Polri, para relawan, nelayan dan masyarakat sekitar. 

Baca Juga: Lebih dari Setengah Populasi Hewan Ternak di Garut Kondisinya Sakit. Bupati Terapkan Lockdown di Perbatasan

Disampaikan Deden, tim dari Kantor SAR Bandung dilengkapi dengan sejumlah peralatan rescue untuk melakukan pencarian terhadap korban. Ada pun perlatanyang dibawa diantaranya satu unit rescue carrier, satu unit LCR, satu set palsar air, satu set peralatan alkom, satu set peralatan medis dan APD personal. 

Lebih jauh ia menuturkan, perahu berpenumpang tiga orang nelayan itu pergi mencari ikan sejak Senin, 23 Mei 2022 sekitar pukul 15.00 WIB. 

Namun sayangnya, saat mereka bersiap hendak pulang, perahu mereka malah dihantam ombak besar sehingga terbalik di kawasan perairan Pantai Sayangheulang, Kecamatan Pameungpeuk.

Baca Juga: Kronologi Ibu-ibu di Garut yang Tertipu Penjual Minyak Goreng Murah. Agar Percaya, Pelaku Berikan Foto Kopi KK

"Bersama unsur lainnya, kami akan terus melakukan upaya pencarian terhadap korban yang dinyatakan hilang. Diharapakan upaya pencarian bisa secepatnya membuahkan hasil," ucap Deden.***

Editor: Nanang Sutisna

Tags

Terkini

Terpopuler