Fokus Tangani Stunting Bupati Garut Instruksikan ASN Tidak Melakukan Dinas ke Luar Kota

30 Mei 2022, 18:56 WIB
Bupati Garut Rudy Gunawan memberikan pengarahan pada Rapat Koordinasi Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Kabupaten Garut. /kabar-priangan.com/Dindin Herdiana/

KABAR PRIANGAN - Hingga saat ini, jumlah anak penderita stunting atau gagal tumbuh di Kabupaten Garut masih terbilang tinggi. Pemkab Garut pun terus melakukan berbagai upaya guna penanganan masalah stunting dengan harapan jumlah kasusnya bisa terus ditekan.

Menurut Bupati Garut, Rudy Gunawan, awal Juni ini Pemkab Garut akan mencanangkan sebagai Bulan Pencarian Stunting. 

Hal ini merupakan bagian dari gerakan besar dalam menangani angka stunting di Kabupaten Garut. 

Baca Juga: Ketua PP Muhammadiyah Resmikan Gedung Dakwah di Garut, Ini Harapannya

"Kita akan terus melakukan penanganan agar angka stunting di Garut bisa terus turun. Sebagai bentuk keseriusan kita, awal Juni ini kita canangkan Bulan Pencarian Stunting," ujar Rudy Gunawan, Senin, 30 Mei 2022.

Untuk menyukseskan program tersebut, Rudy mengingatkan para camat beserta unit pelaksana teknis daerah (UPTD) untuk membantu semaksimal mungkin. Camat dan UPTD harus benar-benar memberikan perhatian lebih dalam gerakan besar ini.

Dikatakannya, selain camat dan UPTD, pada bulan Juni, ia juga meminta para kepala satuan kerja perangkat daerah (SKPD) di lingkungan Pemkab Garut untuk tidak melakukan pekerjaan atau perjalanan dinas di luar kota. 

Baca Juga: Lempana Gelar Bimtek Siskeudes Kabupaten Garut Tahun 2022

Kebijakan ini diambil agar para kepala SKPD di Garut juga fokus dalam upaya pencarian anak penderita stunting sebagai salah satu upaya penanganan.

“Jadi selama bulan Juni, saya ingatkan tidak boleh ada kegiatan studi banding ke luar daerah, Semua rencana kunjungan kerja ke luar daerah pun dibatalkan selama bulan Juni," katanya.

Rudy menegaskan, kecuali mereka yang sudah membeli tiket dipersilahkan untuk pergi. Namun mereka harus pergi sendiri karena dirinya tak akan melakukan kunjungan kerja atau studi banding selama bulan Juni.

Baca Juga: Pencairan PIP Masuk ke Rekening Peserta Didik Langsung. Kadisdik Garut: Kalau Ada Potongan, Itu Keterlaluan

Diungkapkannya, selama bulan Juni pihaknya akan fokus di lapangan dalam menangani permasalahan angka stunting terutama hal yang berhubungan dengan bulan penimbangan bayi di Kabupaten Garut. Pihaknya telah mengeluarkan anggaran melalui BTT (belanja tak terduga) untuk pelaksanaan bulan penimbangan bayi ini.

“Kita ingin kita fokus dulu mengenai masalah hal yang berhubungan dengan bulan penimbangan bayi dan kita pun sudah mengeluarkan anggaran untuk pencatatan dan sebagainya. Ini harus fokus mengingat data terkait jumlah angka stunting sangat penting," ucap Rudy.

Lebih jauh ia menyampaikan, sebagaimana arahan presiden yang tercantum dalam Peraturan Presiden (Perpres) nomor 72 tahun 2021 tentang Percepatan Penurunan Stunting, harus segera dilaksanakan sampai dengan tahun 2024 nanti. Inilah yang menjadi salah satu pertimbangan pihaknya berani mengeluarkan anggaran dari BTT atau pergeseran dari BTT untuk penanganan stunting.

Baca Juga: Korban Arisan Bodong di Garut, Salah Satunya Guru Pelaku. Total Kerugian Hampir Setengah Miliar Rupiah

Masih menurut Rudy, berdasarkan data hasil survei pihak Kementerian Kesehatan, angka stunting di kabupaten Garut saat ini terbilang tinggi yakni mencapai 35 persen. Sementara itu dari laporan langsung yang diterimanya dari staf-nya di Dinas Kesehatan, angka stunting di Garut saat ini masih di kisaran 13 persen.***

Editor: Nanang Sutisna

Tags

Terkini

Terpopuler