Pasokan Air Bersih Terhenti Akibat Saluran Rusak oleh Proyek, Warga Protes ke PDAM Garut

24 Juni 2022, 14:45 WIB
Saluran air PDAM yang bocor akibat tergerus alat berat yang tengah mengerjakan proyek pembangunan drainase yang dibiarkan hingga menyebabkan pasokan air ke warga dan Mako Brimob terhenti sejak beberapa hari terakhir. /kabar-priangan.com/Aep Hendy/

KABAR PRIANGAN - Keresahan melanda warga RW 12, Desa Haurpanggung, Kecamatan Tarogong Kidul menyusul terhentinya pasokan air bersih dari Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Intan. 

Mereka pun akhirnya melancarkan aksi protes dan meminta pihak terkait untuk segera melakukan perbaikan.

Ketua RW 12, Desa Haurpanggung, Suradi, menyebutkan terhentinya pasokan air PDAM tentu saja sangat merepotkan. Warga sangat sulit memenuhi kebutuhan akan air untuk kebutuhan sehari-hari. 

Baca Juga: Terbukti Lakukan Makar, Tiga Jenderal NII Divonis Hakim Pengadilan Negeri Garut

"Air merupakan kebutuhan yang sangat vital sehingga ketika warga tak bisa mendapatkannya tentu sangat repot. Warga sudah banyak yang mengeluhkan sulit untuk memenuhi kebutuhan MCK bahkan kebutuhan air bersih," ujar Suradi, Jumat, 24 Juni 2022.

Dikatakannya, kesulitan air bersih yang dialami warga bahkan sudah terjadi sejak dua pekan. Warga sudah sangat resah dibuatnya mengingat dampak yang mereka rasakan yang sangat besar akibat tak adanya pasokan air. 

Disebutkannya, pihaknya sudah mencoba mendatangi pihak PDAM Tirta Intan untuk meminta agar segera dilakukan perbaikan. Namun saat itu pihak PDAM beralasan tidak ada pipa untuk mengganti yang bocor.

Baca Juga: Partai Bulan Bintang Targetkan di Garut Peroleh Kursi Legislatif

Alasan tersebut menurut Suradi tentu sangat mengherankan dan membuat warga sangat kecewa. Hal ini menyebabkan warga kemudian berniat mengadukan permasalahan tersebut ke polisi. 

"Saya rasa kekecewaan yang dirasakan warga sangat beralasan. Selama ini kan mereka membayar untuk mendapatkan pasokan air, bahkan jika telat bayar saja didenda," katanya.

Sayangnya, tutur Suradi, ketika warga dilanda kesulitan mendapatkan air karena ada kerusakan saluran, pihak PDAM terkesan lepas tangan atau tak mau tahu. Hal inilah yang membuat warga sangat kecewa terhadap PDAM.

Baca Juga: Pengurus RW dan Ketua RT di Karangpawitan Garut Kompak Mengundurkan Diri, Ini Alasannya

Suradi pun menyampaikan, warga juga meminta pertanggungjawaban pihak Dinas PUPR dan pelaksana proyek pembangunan drainase. Kerusakan saluran air PDAM terjadi akibat pipanya rusak karena tergerus alat berat. 

Warga sangat menyayangkan tidak adanya niat baik pihak PUPR dan pelaksana proyek yang tak segera melalukan perbaikan pipa air yang bocor akibat tergerus alat berat.

Hal ini menyebabkan air PDAM terbuang sia-sia di saluran drainase yang saat ini tengah dibangun pihak pelaksana dan tidak sampai ke rumah warga.

Baca Juga: Pecahkan Rekor Muri, Polda Jabar dan Polres Garut Tebar 7,6 Juta Bibit Ikan di Situ Bagendit 

DKM Masjid Al Hidayah yang ada di kompleks Mako Brimob Subden A Kompi 4 Pelopor Garut, H Cecep Mapsudin juga mengeluhkan kerusakan yang terjadi pada saluran air PDAM akibat kerusakan yang terjadi karena tergerus alat berat. Hal ini mengakibatkan sudah beberapa hari terakhir pasokan air ke Mako Brimob pun terhenti termasuk untuk keperluan wudlu. 

 "Kami sangat menyesalkan dengan kerusakan yang terjadi pada saluran air PDAM akibat tergerus alat berat pada pengerjaan proyek drainase PUPR. Dampaknya sangat besar karena para anggota Brimob yang mau menunaikan sholat kesulitan akibat tak adanya air untuk berwudlu," ucap Cecep.

Baca Juga: Sebanyak 53 Ekor Sapi di Kampung Cigobog Garut Mati Diduga Akibat PMK

Tak hanya untuk kebutuhan wudlu, anggota Brimob yang ada di Mako juga sulit mendapatkan air untuk mandi serta kebutuhan lainnya. Ia pun meminta pihak PDAM, PUPR dan pelaksana sesegera mungkin memperbaiki saluran air yang rusak.***

 

Editor: Nanang Sutisna

Tags

Terkini

Terpopuler