KABAR PRIANGAN - Viral video adegan tak senonoh pasangan sejoli yang diduga keduanya pelajar sebuah SMA di Kota Tasikmalaya dilakukan di lingkungan Taman Kompleks Dadaha Kota Tasikmalaya.
Dalam video berdurasi sekira 15 detik tersebut, kedua sejoli yang terlihat masih menggunakan pakaian olahraga seragam sekolah itu memperlihatkan adegan yang tidak seharusnya dilakukan di tempat umum atau tempat terbuka.
Menanggapi viralnya video tersebut, Sekretaris Majelis Ulama Indonesia Kota Tasikmalaya KH Aminudin Bustomi menyatakan keprihatinannya. "Pertama ungkapan yang bisa kami lontarkan dari kejadian itu adalah Innaalillaahi wainnaa ilaihi raajiuun," ujar Aminudin, Selasa 17 Januari 2023.
Dikatakan Aminudin, kejadian tersebut merupakan musibah bagi umat manusia khususnya umat Muslim. Menurutnya, musibah dan bencana itu bukan hanya diidentikkan dengan bencana alam seperti gempa, longsor, banjir dan yang lainnya, tapi justru yang paling bahaya adalah musibah bencana ahlak atau tsunami budi pekerti.
"Kami sangat prihatin kenapa hal itu bisa kembali terjadi di Kota Tasikmalaya yang kita cintai ini. Padahal dari sisi regulasi Kota Tasikmalaya ini sudah mempuni dengan adanya perda tata nilai, kultur Kota Tasikmalaya kota santri dan kota seribu pondok pesantren," ujarnya.
Dikatakan Aminudin, atas adanya kasus tersebut bukan waktunya untuk saling menyalahkan, tetapi ditataran aplikasi semua pihak mesti bertanggung jawab. "Dari mulai lingkungan keluarga, apakah selama ini monitoring orangtua terhadap anak sudah sejauh mana, maksimal atau belum," ujarnya.
Baca Juga: Bidang Tanah untuk Pelebaran Jalan Exit Tol Cisumdawu di Cimalaka Sumedang Mulai Didata
Hal yang kedua, lanjut Aminudin, dari sisi lainnya seperti adanya gawai atau gadget, medsos dan hal serupa yang dianggap menjadi pemicu runtuhnya moral, dinas terkait di Pemkot Tasikmalaya jangan diam saja tapi juga mesti menyaring hal itu.
"Kami berharap ini menjadi gerakan bersama dengan sungguh-sungguh, masif dan terstruktur. Kalau dibiarkan sepertiini sebagus manapun pembangunan di Kota Tasikmalaya jika moralnya sudah seperti ini mau kayak apa Kota Tasikmalaya ini," ujar Aminudin.
Selain itu, karena kejadian seperti itu bukan hanya satu dua kali terjadi di Kota Tasikmalaya, tempat-tempat yang hasil temuannya terindikasi banyak digunakan untuk hal seperti itu atau kerap dijadikan tempat pelanggaran susila.
Baca Juga: Sekwan DPRD Garut Dilaporkan ke Polisi
"Termasuk ke sananya prostitusi, tempat minuman keras. Semua pihak mesti serius menanganinya. Kalau dibiarkan kami khawatir ini akan menjadi pemicu dan pemacu kemurkaan Allah SWT," ujar Aminudin.
Di tempat terpisah Kabid Ketentraman Masyarakat dan Ketertiban Umum Satpol PP Kota Tasikmalaya Budi Hermawan mengatakan, kejadian tersebut merupakan fenomena yang harus disikapi oleh berbagai pihak. "Mengingat mereka diduga masih pelajar dan di bawah umur kenapa sudah berani melakukan penyimpangan akhlak seperti itu," ucapnya.
Dari sisi pengawasan, Budi mengaku pihaknya sudah melakukan patroli ke berbagai tempat sejak pagi hingga malam untuk memberikan kenyamanan kepada masyarakat. Namun diakui Budi pihaknya terkendala keterbatasan personel.
Tim patroli yang ada tidak sebanding dengan objek yang perlu diawasi maka pihaknyapun mengakui punya keterbatasan. "Hal yang , pengawasan secara ketat khususnya di tempat-tempat yang berpotensi dijadikan perbuatan seperti itu kami akan awasi terus," ujarnya.*