Kasus Difteri di Garut Masih Bertambah, Seorang Suspek Meninggal Dunia

15 Maret 2023, 18:54 WIB
Kabid P2P Dinkes Garut, Asep Surachman menyampaikan kasus difteri di wilayah Kabupaten Garut masih mengalami penambahan, bahkan kini juga mulai muncul di kecamatan lain. /kabar-priangan.com/Aep Hendy/

KABAR PRIANGAN - Kasus difteri di wilayah Kabupaten Garut masih mengalami penambahan, bahkan kini juga mulai muncul di kecamatan lain. Sementara itu capaian vaksin outbreak response immunization (ORI) yang dilaksanakan di wilayah Kecamatan Pangatikan baru mencapai 60 persen.

Menurut Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Kabupaten Garut, Asep Surachman, saat ini jumlah kasus positif difteri di Garut bertambah menjadi 14. Sedangkan jumlah suspek difteri mencapai 34 orang dan 3 di antaranya saat ini masih menjalani perawatan di ruang isolasi Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr Slamet Garut.    

"Jumlah yang positif difteri saat ini menjadi 14 orang sedangkan jumlah suspek mencapai 34 orang. Yang positif semuanya sudah sembuh sedangkan yang suspek masih ada 3 orang yang menjalani perawatan di ruang isoalasi RSUD Garut", ujar Asep, Rabu, 15 Maret 2023.

Baca Juga: Seorang Janda di Garut jadi Korban Jambret, Raib Hingga Belasan Juta

Selain jumlah pasien positif dan suspek difteri, dituturkan Asep, jumlah warga yang meninggal dunia karena diduga difteri juga mengalami penambahan. 

Hingga Rabu, 15 Maret 2023 petang, jumlah warga yang meninggal diduga akibat difteri di Garut mencapai 9 orang.

Dikatakannya, warga ke 9 yang meninggal diduga difteri bukan merupakan warga Desa Sukahurip, Kecamatan Pangatikan seperti yang sebelum-sebelumnya. Kali ini yang meninggal merupakan warga Kecamatan Cisurupan. 

Baca Juga: 5 Tempat Wisata Alam di Garut yang Menyuguhkan View Cantik. Pemandangannya Bikin Ucap Syukur Berkali-kali!

Asep menyebutkan, jumlah kasus difteri yang terjadi di wilayah Kecamatan Pangatikan untuk saat ini sudah mrengalami penurunan. Hal ini merupkan dampak dari penanganan yang dilakukan dinas kesehatan dengan cara pelaksanaan ORI dan pemberian obat terhadap warga.

Namun imbuhnya, kasus difteri juga muncul di wilayah kecamatan lainnya di antaranya Tarogong Kidul dan juga Cisurupan. Sebelumnya di Tarogong Kidul ada seorang warga yang dinyatakan positif difteri dan yang terbaru, ada seorang warga Cisurupan yang meninggal diduga difteri.

"Oleh karenanya, kita berlakukan kewaspadaan dini dan deteksi awal sebagai upaya pencegahan terus menyebarnya difteri. Setiap faskes, klinik dan Puskesmas harus melakukan pemeriksaan terhadap pasien yang mengeluhkan sakit saat menelan dengan membuka mulutnya dan memeriksa tenggorokannya atau istilah kita screening," katanya.

Baca Juga: Kasus Pernikahan Dini dan Kekerasan Seksual di Garut Masih Tinggi

Disampaikan Asep, jika ditemukan adanya dugaan difteri, maka petugas harus secepatnya melakukan tindakan dengan merujuknya ke rumah sakit. Tindakan cepat terhadap pasien diudga terserang difteri sangat penting agar pasien bisa secepatnya mendapatkan penanganan sehingga nyawanya tidak terancam.   

Meski saat ini terjadi kasus difteri di wilayah Kecamatan Tarogong Kidul dan Cisurupan, namun diakui Asep hingga saat ini belum ditemukan adanya keterkaitan dengan kasus penyebaran difteri di Pangatikan. 

Terkait cakupan vaksinasi pada program ORI yang dilaksankan di wilayah Kecamatan Pangatikan, Asep mengungkapkan saat ini masih berkangsung dan cakupannya baru memcapai 60 persen. Diharapkannya, pelaksanaan ORI di daerah terpapar difteri itu akan berlangsung hingga satu bulan ke depan dengan target 90 persen. 

Baca Juga: SMAN 8 Garut Terdampak Pembangunan Tol Getaci, Guru dan Orang Tua Siswa Resah

"Setelah selesai pemberian vaksin dosis 1, nantinya akan kita teruskan dengan pemberian vaksin dosis 2. Memang cukup waktu juga untuk bisa mengumpulkan warga di daerah tersebut untuk menjalani vaksinasi," ujar Asep. 

Selain ORI, Asep juga menyebutkan pihaknya melakukan sejumlah langkah penting lainnya guna mencegah terus menyebarnya wabah difteri. Seluruh kontak erat telah menjalani pemeriksaan, swab, serta diberi obat.***

Editor: Nanang Sutisna

Tags

Terkini

Terpopuler