Kualitas Kolang-kaling Salawu Tasikmalaya Bagus, Saat Ramadhan Dipesan Pembeli Berbagai Daerah hingga Jatim

27 Maret 2023, 14:33 WIB
Para pengraji kolang-kaling di sepanjang Jalan Raya Salawu-Garut tepatnya di Desa Tanjungsari Kecamatan Salawu Kabupaten Tasikmalaya mengolah biji nira untuk menjadi kolang-kaling siap santap, Minggu 26 Maret 2023. Selama Ramadhan, permintaan kolang-kaling melonjak hingga dijual ke Jawa Timur.* /kabar-priangan.com/Istimewa/

KABAR PRIANGAN - Datangnya bulan suci Ramadhan menjadi berkah tersendiri bagi para pengrajin cangkaleng atau kolangkaling di Kabupaten Tasikmalaya. Pasalnya kolang-kaling menjadi salah satu kuliner yang paling banyak diburu warga saat bulan Ramadhan yang datang setahun sekali.

Kolang-kaling biasanya dijadikan menu takjil dan pelengkap menu buka puasa. Meskipun tahun ini lebih menurun bila dibandingkan tahun kemarin, akan tetapi diketahui permintaan rutin pasar bisa mencapai hinga 100 ton kolang-kaling per tiga bulan sekali. Apalagi saat bulan Ramadhan seperti sekarang, permintaan kolang-kaling biasanya bertambah.

Salah satu wilayah penghasil kolang-kaling yakni Desa Tanjungsari Kecamatan Salawu, Kabupaten Tasikmalaya. Bahkan beberapa bandar kolang-kaling dari berbagai daerah berburu ke Kecamatan Salawu karena kualitasnya yang cukup bagus.

Baca Juga: Komisi II DPRD Kabupaten Tasikmalaya Dorong Pemda Siapkan Relokasi PKL Alun-alun Singaparna

Diketahui kualitas kolang-kaling ini bisa dilihat dari bentuknya yang padat, bersih, cerah, dan kenyal. Kualitas itu dimiliki oleh kolang-kaling hasil dari Desa Tanjungsari. Maka tidak heran hasil olahan buah Nira menjadi cangkaleng dari sini selalu menjadi buruan bandar dari kota besar.

“Banyak yang pesan dari awal Ramadhan sampai nanti akan dekat Idufitri. Mulai dari Cianjur, Sukabumi, Semarang sampai Surabaya ada juga yang pesan ke sini," kata Candra (51) salah satu pengepul kolang-kaling Desa Tanjungsari Kecamatan Salawu, Minggu 26 Maret 2023.

Dalam satu bulan, kata dia, setidaknya ia mendapatkan pesanan dari berbagai daerah lebih dari 100 Ton. Kebanyakan, selain dari Jabodetabek, pemesan datang dari wilayah Jawa Tengah dan Jawa Timur. Mereka pun menjual kembali kolang-kalingnya di daerah mereka. “Kebanyakan untuk dijual lagi, tetapi ada juga pemesan untuk industri rumahan olahan manisan,“ ujar Candra.

Baca Juga: Penemuan Mayat Hebohkan Warga Linggasari Ciamis, Penyebab Kematian Belum Diketahui

Bahkan khusus untuk yang dikirim melalui pengepul di Kabupaten Cianjur, kolang-kaling asal Salawu Tasikmalaya ini nantinya kerap dikirim untuk kebutuhan ekspor ke luar negeri. Kondisi barang yang terbilang memiliki biji besar dengan warna bersih cerah, kenyal, berisi, dinilai memiliki standar untuk pengiriman ekspor. "Biasanya kalau untuk ekspor minta dalam keadaan biji yang bulat, tidak yang gepeng," kata Candra.

Salah seorang pengolah buah kolang-kaling di Desa Tanjungsari Kecamatan Salawu, Ani, menuturkan, sejak awal atau akan memasuki Ramadhan buah kolang-kaling sudah disiapkan untuk dibakar, lalu dikeluarkan bagian lapisan buah kolang-kaling dari cangkangnya. Selama bulan Ramadhan dirinya dan sejumlah warga lainnya berjualan kolang-kaling karena banyak konsumen yang pesan buah berwarna putih tersebut.

"Biasanya yang beli ada dari warga sini, atau pengendara motor atau mobil yang melintas. Jika jumlah berlimpah, maka dikirim ke pengepul," kata Ani.

Pengrajin kolang-kaling di Desa Tanjungsari Kecamatan Salawu Kabupaten Tasikmalaya, Minggu 26 Maret 2023.*/kabar-priangan.com/Istimewa

Pengrajin kolang-kaling lainnya yang berada di Desa Cisarua, Kecamatan Cineam, Kabupaten Tasikmalaya, Wawan (42) menyebutkan permintaan akan kolang kaling memang tinggi, tetapi saat ini ada kesulitan dalam mencari bahan baku.

Baca Juga: Meski Ada Korban Kelas Jauh Ilegal, Kampus STMIK Tasikmalaya Tetap Membantah

Hal ini karena bahan baku yang ada di pohon itu masih belum memasuki masa panen. Atau jika ada, buah kolang-kaling tersebut justru malah sudah terlampau tua. "Kalau pohon banyak, tetapi belum memasuki masa panen. Mungkin satu bulan kedepan sudah pas. Sehingga permintaan pasar tidak bisa semua dipenuhi," ujar dia.

Salah seorang pembeli, Firman (33) mengatakan, dirinya seringkali ketika melintas ke jalan Salawu-Garut tepatnya di wilayah Desa Tanjungsari dan menyempatkan diri membeli kolang-kaling untuk persediaan selama bulan ramadan. Sifarnya yang tahan lama bahkan saat direndam air dan dimasukan ke lemari es, membuat panganan ini bisa dinikmati sepanjang bulan.

"Ya buat bahan campuran takjil, bisa di buat kolak sama minuman segar campuran buat buka puasa. Beli lumayan banyak, nanti direndam atau dimasukan ke kulkas," ujar dia.***

 




Editor: Arief Farihan Kamil

Tags

Terkini

Terpopuler