Akses Jalan Yang Menghubungkan Dua Kecamatan di Tasikmalaya Terputus

- 9 Februari 2021, 20:29 WIB
Badan jalan dan rumah warga retak-retak akibat pergerakan tanah di Kampung Babakan Jeruk, Desa Singajaya, Kecamatan Cibalong, Kabupaten Tasikmalaya.
Badan jalan dan rumah warga retak-retak akibat pergerakan tanah di Kampung Babakan Jeruk, Desa Singajaya, Kecamatan Cibalong, Kabupaten Tasikmalaya. /Erwin RW/

KABAR PRIANGAN - Warga merasa cemas dengan terus melebarnya pergerakan tanah yang terjadi di Kampung Babakan Jeruk, Desa Singajaya, Kecamatan Cibalong, Kabupaten Tasikmalaya, Selasa (9/2/2021).

Pasalnya, retakan itu mulai memutuskan jalan juga sejumlah area kolam ikan milik warga.

Seorang warga terdampak, Dede menyebutkan, retakan yang membelah tanah di area perkebunan miliknya terus meluas.

Hingga kolam ikan miliknya kering kerontang akibat pergerakan tanah. Selain itu, kekhawatiran akan merobohkan rumahnya karena retakan semakin mendekat ke tempat tinggal miliknya.

Warga lainya, Yayan (37) mengungkapkan, retakan akibat pergerakan tanah diketahui pada waktu subuh sekitar pukul 04.00 pagi.

Baca Juga: Banjir Bandang dan Longsor Terjang Banjarwangi Garut Selatan

Dirinya hendak berangkat ke mesjid dan menemukan sebagian badan jalan mengalami retak-retak hingga membelah aspal.

Usai solat subuh, dirinya memberitahukan kejadian itu kepada aparat untuk ditindaklanjuti. Sebab jika dibiarkan akan membahayakan pengendara khawatir memakan korban jiwa.

Kondisi kontur tanah labil juga mengakibatkan terjadi pergerakan tanah. Retakan tanah terus merembet dan melebar hingga membelah jalan di kawasan Desa Singajaya.

Pergerakan tanah dikhawatirkan akan terus melebar mengingat cuaca hujan dengan intensitas tinggi terus mengguyur.

Baca Juga: Bupati Ciamis : Pers Salah Satu Elemen Penting dan tak Terpisahkan Bagi Pembangunan Daerah

Menurut Camat Cibalong Amin, pihaknya mulai melakukan evakuasi terhadap warga yang rawan bencana tanah bergerak itu.

"Saat ini pihaknya bersama BPBD Kabupaten Tasikmalaya dibantu masyarakat sekitar dan TNI, Polri mengevakuasi warga sekitar. Ada 7 rumah terdampak penggeseran tanah dan dievakuasi ke lokasi yang lebih aman," katanya.

Selain itu, lanjut Amin, ada sejumlah rumah warga yang terancam.

Pihaknya juga melakukan evakuasi barang-barang milik warga dan sejumlah rumah untuk dikosongkan sementara.

Barang tersebut dipindahkan ke rumah warga yang tidak terdampak atau ke saudaranya.

"Penggeseran tanah terjadi lagi tadi malam setelah beberapa hari dalam dua pekan ini terjadi. Pergeseran juga yang mengakibatkan jalur yang menghubungkan kecamatan Cibalong dan Kecamatan Parungponteung terputus," katanya.

Pihaknya memberikan himbauan kepada warga masyarakat untuk lebih waspada apabila terjadi bencana susulan.

Baca Juga: Command Center Milik Pemkab Bisa Difungsikan untuk Mendukung Tilang Elektronik

Pihaknya mengerahkan anggota dibantu 5 orang aparat desa dan juga 5 orang warga untuk menutup jalan agar tidak dilalui untuk sementara.

Sementara menurut Kepala Sekolah SDN Babakan Jeruk Desa Singajaya, Hj. Yani. Kerusakan parah meliputi 4 ruangan diantaranya 3 ruangan kelas dan 1 ruangan perpustakaan.

Akibat bencana tanah bergerak itu, bangunan atau ruang sekolah yang ambruk mengalami kerugian sekitar Rp 1 miliar.

Saat terjadi bencana itu, kata Hj. Yani, pihaknya langsung melalukan pengecekan ke lokasi. Hampir seluruh bangunan sekolah mengalami retak-retak.

Ia berharap, ambruknya bangunan sekolah bisa segera diperhatikan oleh Pemerintah.***

Editor: Dede Nurhidayat


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah