Soal Penyebaran Covid-19 di Pesantren, Wagub Jabar : Pesantren Diminta Jangan Abai Prokes

- 18 Februari 2021, 13:32 WIB
Wakil Gubernur Jawa Barat Uu Ruzhan saat diwawancarai wartawan terkait penyebaran covid-19 klaster pesantren
Wakil Gubernur Jawa Barat Uu Ruzhan saat diwawancarai wartawan terkait penyebaran covid-19 klaster pesantren /Asep MS/

 

KABAR PRIANGAN - Wakil Gubernur (Wagub) Jawa Barat (Jabar) Uu Ruzhanul Ulum meninjau langsung penanganan klaster penyebaran Covid-19 di Pesantren Persis 67 Benda Kota Tasikmalaya, Kamis (18/2/2021).

Hal itu dilakukan Wagub menyusul adanya laporan dari Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya, dimana terdapat ratusan (sebanyak 383 orang) santri beserta pengajar yang terkonfirmasi positif di pesantren tersebut.

Uu mengatakan, munculnya klaster penyebaran Covid-19 di pesantren merupakan kejadian yang di luar kendali. Sebab ujar dia, selama ini pihak pesantren sudah menerapkan protokol kesehatan (prokes) dengan maksimal. "Tapi semua Allah yang menentukan," kata Uu.

Baca Juga: Harga Rokok Naik, Kolbak (Komunitas Linting Bako) Bermunculan

Uu juga mengatakan, dinas terkait sudah melakukan penanganan dengan pengetesan, pelacakan, dan pengobatan (3T/testing, tracing, treatment). Termasuk ujat dia, pihak pesantren juga sudah meliburkan proses belajar mengajar.

Uu menambahkan, santri yang positif juga sudah diisolasi. Sementara santri yang negatif dipulangkan secara bertahap. 

"Pesantren juga di-lockdown, tidak ada keluar masuk bebas. Semua sudah dilaksanakan sempurna oleh pihak pesantren," kata dia.

Baca Juga: Duuuuh ! Bukannya Belajar, 11 Pelajar di Tasikmalaya Malah Kompak Mencuri di Sekolah

Berdasarkan data terakhir dari Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya, setidaknya terdapat 383 orang di lingkungan pesantren itu yang terkonfirmasi positif Covid-19. Terdapat penambahan kasus terkonfirmasi sebanyak tiga orang santri dari sebelumnya. 

Dari total kasus yang ada, 333 orang di antaranya merupakan santri dan 50 pengajar dan karyawan pesantren tersebut.

Mereka yang terkonfirmasi positif diisolasi tersebar di sejumlah tempat, yaitu 110 orang di Hotel Crown, 55 orang di Rumah Sakit Dewi Sartika, lima orang di RSUD dr Soekardjo, 175 orang di pesantren, satu orang di RSHS, satu orang di Puskesmas Lakbok Ciamis, tiga orang telah pulang, dan 32 orang isolasi mandiri.***

Editor: Teguh Arifianto


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah