"IPA konvensional yang dimiliki Perumdam Banjar sekarang ini, sangatlah bermanfaat membantu IPA yang lain, notabene lebih modern di Perundam Tirta Anom," ujarnya.
IPA konvensional memiliki keunggulan bandel, tak pernah mengalami keruksakan atau gangguan seperti bocor. Namun, ada kelemahan yang dialami selama ini.
Baca Juga: Laga Panas Persib Badung Vs Bali United, Rabu (24/3/2021) Live Indosiar
Diantaranya, IPA itu belum tertutup atap, otomatis saat musim hujan, seringkali kecipratan air hujan. Akibatnya, air yang sampai ke pelanggan tak jernih. Untuk ke depannya diprogramkan ditutup atap setelah ada alokasi anggaranya.
"Kendati IPA berstatus konvensional, dijamin air yang bersumber dari Perumdam Tirta Anom bersih dan layak dikonsumsi. Tidak mengandung bakteri ecoli, penyebab diare. Sebab, sebulan sekali, air yang biasa dikonsumsi masyarakat diperiksa di Labkes Prov Jabar dan Labkesling ITB," ujarnya.
Lebih lanjut dia menjelaskan, Perumdam Tirta Anom Banjar sekarang memiliki 10.250 pelanggan tersebar di wilayah Kota Banjar.
Baca Juga: Pemkab Tasikmalaya Ditawari Pembentukan BNN
"Penyebab lain air Perumdam Tirta Anom tak jernih, karena pipa distribusi air masih menggunakan pipa yang dipasang tahun 1980, belum diganti yang baru sampai sekarang ini," ujarnya.***