60 Warga Ciawang Dilatih Tata Cara Pengurusan Jenazah Secara Syariat Islam

- 27 Maret 2021, 16:16 WIB
Pimpinan Ponpes Al Khoer Burujul Desa Ciawang sedang mempraktekan tata cara pemulasaraan jenazah kepada 60 orang warga biasa.*
Pimpinan Ponpes Al Khoer Burujul Desa Ciawang sedang mempraktekan tata cara pemulasaraan jenazah kepada 60 orang warga biasa.* /kabar-priangan.com/Teguh Arifianto/

KABAR PRIANGAN - Pemerintah Desa Ciawang Kecamatan Leuwisari Kabupaten Tasikmalaya kerja sama MUI dan DMI Desa Ciawang menggelar pelatihan tata cara pengurusan jenazah, Sabtu, 27 Maret 2021 di Madrasah Al Ibad Ciawang.

Kegiatan yang diikuti 60  peserta terdiri dari 30 laki-laki dan 30 wanita dari 30 RT yang ada di wilayah Desa Ciawang tersebut meliputi cara memandikan, mengkafani, menyolatkan hingga menguburkan jenazah secara syar'i dengan nara sumber dari pimpinan pondok pesantren Al Khoer Burujul Desa Ciawang KH. Atang Rahmat Hidayat.

Sebelum simulasi tata cara pengurusan jenazah, Kepala Desa Ciawang Asep Rudi Arip mengatakan, kegiatan tersebut dilakukan untuk mempermudah sekaligus mencetak masyarakat biasa menjadi petugas pemulasaraan jenazah.

Baca Juga: Korea Selatan Siap Kucurkan Rp 21 Triliun Bangun Pabrik Mobil Listrik di Karawang

"Sehingga jika ada tetangga di wilayah tersebut ada yang meninggal dunia, selain para ajengan atau tokoh agama, ada masyarakat awan atau biasa yang sudah piawai melakukan pemulasaraan jenazah,"kata Kades Asep Rudi.

Kepala Desa Ciawang Asep Rudi bersama Ketua MUI Desa Ajengan Roni serta Ketua BPD dan peserta lainnya sedang menyimak teori tentang pemulasaraan jenazah dari Ajengan Atang.
Kepala Desa Ciawang Asep Rudi bersama Ketua MUI Desa Ajengan Roni serta Ketua BPD dan peserta lainnya sedang menyimak teori tentang pemulasaraan jenazah dari Ajengan Atang.

Sehingga jangan sampai kata Kades, saat ada tetangga ada yang meninggal dunia, sementara ajengan atau tokoh agama sedang tidak ada di tempat, jenazah terlantarkan tanpa dipulasara karena menunggu tokoh agama datang. 

"Kan kalau ada orang biasa yang sudah dilatih pemulasaraan, bisa langsung sigap mengurus jenazah tanpa harus menunggu Pak Ajengan datang. Kasihan sama jenazahnya harus dibiarkan begitu saja,"katanya lagi seraya menyebut, sumber kegiatan pelatihan tata cara pengurusan jenazah dari Dana Desa.

Baca Juga: Bila Ada Masyarakat yang Menolak Vaksin, Ini Kata Ditjen P2P Kemenkes RI

Sementara itu Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Desa Ciawang Ajengan Roni mengungkapkan, dewasa ini petugas pemulasara jenazah merupakan sosok yang sudah langka. Kalau pun masih ada, tentunya mereka besiknya adalah dari lulusan pondok pesantren.

Halaman:

Editor: Teguh Arifianto


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x