Hal ini dikarenakan di dalam kegiatan tersebut, KPU kab/kota penyelenggara pemilihan sambil memberikan materi sosialisasi regulasi teknis penyelenggaraan pemilihan.
Di sisi lain, Idham mengakui jika saat ini masih ada kekurangan yang didapati dari evaluasi manajamen media center yaitu belum optimal atau maksimalnya dukungan anggaran untuk media center.
Ini disebabkan efek refocusing anggaran untuk protokol kesehatan Covid-19 baik untuk penyelenggara pemilihan ataupu pemilih di TPS pada saat hari pemungutan suara.
"Selain hal tersebut, efek dari kurang maksimalnya anggaran operasional media center tersebut berdampak pada masih kurangnya staf atau personalia sebagai tenaga pendukung media center yang dipekerjakan. Mengapa demikian? Karena tuntutan spesialisasi penanganan pekerjaan di media center tidak bisa dihindari," ucap Idham.
Idham mencontohkan, idealnya yang menangani fotografi untuk kepentingan penulisan berita dan arsip kegiatan pemilihan sebaiknya ditangani oleh seorang staf atau personalia yang hanya ditempatkan untuk menangangi hal tersebut.
Dengan demikian ia tak akan terganggun dengan pekerjaan lainnya selain fotografi seperti yang masih banyak terjadi selama ini.
Baca Juga: Karyawan Toko Sepatu Tertipu, Motor Dibawa Dibawa Kabur Konsumen dengan Dalih Ambil Uang ke ATM
Bicara feedback informasi publik dari pemilih, Idahm mengungkapkan hal itu dapat dilihat di komentar yang disampaikan oleh pemilih atau publik dikolom kementar baik yang tersedia di media sosial seperti Facebook, IG, Twitter, dan lain sebagainya. Selain itu, komentar juga dapat terlihat di kolom komentar berita di portal yang kini sudah semakin banyak.