Menteri Sosial Kunjungi Sentra Kerajinan Tasikmalaya, Risma : Kerajinan di Daerah Harus Mau Berinovasi

- 31 Maret 2021, 21:35 WIB
Mentri Sosial RI Tri Rismaharini kunjungi sentra kerajinan payung geulis Kota Tasikmalaya
Mentri Sosial RI Tri Rismaharini kunjungi sentra kerajinan payung geulis Kota Tasikmalaya /kabar-priangan.com/Asep MS/

KABAR PRIANGAN - Kerajinan tradisional Kota Tasikmalaya perlu dilestarikan bahkan hatus terus dikembangkan.

Untuk bisa seperti itu, perlu adanya keterlibatan generasi milenial untuk ikut serta melestarikan kerajinan yang menjadi kearipan lokal daerah.

Pernyataan tersebut disampaikan Mentri Sosial RI Tri Rismaharini saat melakukan kunjungan kerja ke Kota Tasikmalaya dengan mengunjungi sentra kerajinan payung geulis di Panyingkiran Kecamatan Indihiang Kota Tasikmalaya, Rabu, 31 Maret 2021.

Selain itu ujar Risma, kerajinan di daerah harus mau berinovasi.

"Misalkan kerajinan sulam, itu tidak hanya untuk kain baju saja, tapi juga bisa untuk hiasan dinding dan yang lainnya. Sehingga pasarnya bisa akan lebih luas lagi," katanya.

Baca Juga: Aksi Duel Berdarah, Tersebar Video Salah Seorang Pelaku Sebut Bakal Ketemu Lagi

Termasuk halnya kerajinan payung geulis. Jika dibiarkan terus dibiarkan seperti itu kata Risma, maka lama - lama akan musnah secara sendirinya dikarenakan semakin sini semakin berkurang orang yang menggunakan payung geulis.

"Payung geulis ini jangan hanya difungsikan sebagai payung, tapi harus bisa juga digunakan untuk hiasan lain.

"Intinya kerajinan ini harus bisa sukses, kalau tidak sukses lambat laun ya akan hilang," kata Risma.

Masalah lain yang perlu dipikirkan kata Mentri adalah, bagaimana dari sisi pemasarannya.

Baca Juga: Mudik Lebaran Dilarang, Organda Ciamis Mengaku Kecewa

"Saya ke lapangan seperti ini untuk itu, yaitu bagaimana cara memberdayakan kerajinan yang ada di daerah termasuk memasarkan produk. Karena era saat ini bukan lagi era bantuan akan tetapi harus lebih kepemberdayaan," ujarnya.

Nah dalam pemberdayaan ini lanjut dia, tentu saja tidak bisa sendirian akan tetapi harus ada kesatuan dengan bidang lain. Misalnya pelaku kerajinan harus bisa kerjasama dengan desainer sehingga hasilnya akan lebih bagus.

Lebih lanjut ujar Risma, sekarang yang urgen itu adalah perubahan. Pengrajin itu harus siap dengan perubahan, tidak bisa monoton tetus seperti biasanya.

Baca Juga: Pangdam III Siliwangi dan Kapolda Jabar Resmikan Jembatan Gantung di Dusun Cilengsar, Sumedang

Ini bagian dari pemberdayaan sehingga usaha masyarakat bisa terus bertahan, pengusaha mendapatkan penghasilan sesuai harapan dan tertunya akan terjadi kemandirian usaha tanpa tergantung kepada siapapun termasuk pada bantuan pemerintah.

"Kalau terus mau tergantung pada bantuan pemerintah mau sampai kapan" kayanya.

Seperti di Kota Tasik ini yang saya dengar usaha bordir yang pengusahanya sudah pada mandiri sehingga pasarnya juga tidak hanya tembus di pasar lokal akan tetapi pasar nasional bahkan internasional," ujar Risma menambahkan.***

Editor: Teguh Arifianto


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah