Pihak orang tua sebenarnya sudah menaruh kecurigaan karena melihat karakter sang anak yang berubah drastis sepulangnya dibawa "ziarah" oleh ustad.
"Sejak awal orang tua korban sudah menaruh kecurigaan karena sepulangnya dibawa "ziarah" oleh sang ustad, karakter sang anak jauh berubah. Ia menjadi kurang semangat mengaji padahal sebelumnya sangat rajin dan korban pun menjadi sering uring-uringan kepada orang tuanya," ucap Muslih.
Baca Juga: Kantor Desa Nyalindung di Sumedang Disegel Warga
Selain itu, tambahnya, korban juga selalu merengek kepada orang tuanya ingin dikawinkan. Ketika ditanya ingin kawin dengan siapa, korban akhirnya terus terang ingin dinikahkan dengan guru ngajinya yang umurnya terpaut jauh darinya.
Diungkapkan Muslih, merasa kian curiga dengan perubahan sikap anaknya, pada Senin malam kemarin, orang tua korban akhirnya mendesak korban untuk ngomong terus terang terkait apa yang telah dilakukan sang ustad terhadapnya.
Alangkah kagetnya mereka manakala mendengar langsung pengkuan korban yng menyebutkan telah diperlakukan layaknya seorang isteri sah oleh sang ustad.
Mendengar itu, amarah pihak keluarga korban langsung tersulut akan tetapi mereka berupaya untuk meminta pertanggung jawaban sang ustad yang ternyata malah melarikan diri.
Hal ini membuat pihak keluarga korban serta masyarakat sekitar menjadi kian gusar sehingga dengan spontan mereka melakukan pembakaran bangunan tempat belajar ngaji milik tersangka.
"Aksi pembakaran dilakukan secara spontan oleh pihak keluarga korban dan warga karena kesal dengan ulah oknum ustad itu. Apalagi sebelumnya, warga juga sudah menaruh kecurigaan karena ada gelagat-gelagat kurng baik yang ditunjukan oknum ustad itu," kata Muslih.