Umrah dan Perjanjian Hudaibiyah

- 16 April 2021, 10:22 WIB
Ilustrasi umrah.
Ilustrasi umrah. /Pixabay/Mohamed Hasan/

Sampai akhirnya tibalah rombongan di Hudaibiyah yang berjarak sekitar 22 km dari Mekah. Di tempat inilah, rombongan rasulullah ditahan oleh utusan kaum kafir Quraisy.

“Saat aku meninggalkan Ka’b bin Lu’ay, mereka siap berangkat ke Hudaibiyah dengan membawa pasukan untuk memerangi engkau dan menghalangi engkau memasuki Masjidil Haram,” kata utusan tersebut.

Rasulullah SAW pun mengutus Ustman bin Affan untuk menyampaikan pesan kepada kaum kafir Quraisy bahwa kedatangan rombongan umat muslim ke Mekah ini adalah untuk melaksanakan ibadah umrah, bukan untuk memerangi seseorang.

Baca Juga: Remaja 12 Tahun Asal Kadipaten Dilaporkan Hilang, Diduga Dibawa Kabur Lelaki

Tapi siapapun yang menghalangi masuk ke Masjidil Haram, maka mereka akan memeranginya. Rupanya, tekad kaum muslimin ini cukup membuat kaum kafir gentar.

Apalagi di tahun ke enam hijriah ini posisi umat muslimin sudah semakin menguat. Satu persatu tokoh-tokoh Quraisy telah masuk Islam dan mengakui bahwa Muhammad adalah Rasul utusan Allah.

Kala itu, terjadi perdebatan di kalangan kaum kafir Quraisy. Sebagian yang merupakan tokoh tua dan bijak, sikapnya mulai melunak.

Baca Juga: Kawasan Bale Gede Sumedang, Menjadi Tempat Favorit untuk Ngabuburit

Namun tokoh-tokoh mudanya bersikeras melarang rombongan kaum muslimin memasuki Mekah. Bahkan mereka siap berperang kalaupun rombongan yang dipimpin Rasulullah memaksa masuk ke Masjidil Haram.

Setelah diantara mereka terjadi perdebatan, akhirnya disepakati untuk melakukan perundingan dengan rombongan kaum muslimin. Kaum kafir Quraisy mengutus salah seorang utusannya, yaitu Suhail bin Amr untuk melakukan perundingan.

Halaman:

Editor: Zulkarnaen Finaldi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah