Menurutnya, berdasarkan pengecekan penerapan protokol kesehatan cukup baik, begitupun dengan pengaturan jumlah pengunjung, mulai sistem antrian dan pengecekan kesehatan pengunjung.
Dengan demikian diharapkan dengan dibukanya obyek wisata, tidak sampai menjadi klaster wisata. Untuk itu obyek wisata tetap berjalan, namun protokol kesehatan juga bisa dipatuhi lebih tegas.
Sebaliknya, jika nantinya ditemukan abai terhadap protokol kesehatan dan tidak ada pembatasan maka sanksinya yakni ditutup. Untuk itu pihaknya akan terus mengawasi dan pantau dengan menempatkan anggota untuk memastikan aturan itu diterapkan, ungkapnya.***